10 ekor kukang jawa (Nycticebus javanicus) dilepasliarkan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat di Cagar Alam Gunung Simpang, Cianjur, Jawa Barat pada Jumat (25/3).
Sebelumnya, 10 ekor kukang yang terdiri dari lima ekor jantan dan lima ekor betina itu berasal dari serahan masyarakat sepanjang tahun 2021. Kukang-kukang itu kemudian dirawat di Pusat Rehabilitasi Yayasan IAR Indonesia di Bogor.
Kepala Resort Gunung Simpang, Meri Juanda mengatakan proses perawatan memakan waktu beberapa bulan hingga seluruh kukang dapat dilepasliarkan ke habitat aslinya.
“Kita akhirnya melepas 10 ekor Kukang Jawa ke habitat aslinya. Pemilihan habitat yang layak juga telah kami laksanakan. Tim menetapkan kawasan Cagar Alam Gunung Simpang-Naringgul,” kata Meri seperti dilansir dari ANTARA pada Sabtu (26/3/2022).
Baca juga : Polisi DIY Amankan Kukang dari Mini Zoo Tak Berizin
Menurutnya, Gunung Simpang menjadi lokasi yang cocok untuk melepas kukang jawa berdasarkan aspek ketersediaan pakan dan naungan. Selain itu, faktor keamanan wilayah, daya dukung kawasan, hingga keberadaan predator alami. Tim juga membuat rumah sementara di dalam hutan sebelumnya.
“Nantinya, setelah proses adaptasi dengan lingkungan sekitar di alam. Kukang akan terbiasa untuk menjelajah lebih dalam dan tidak lagi keluar hutan. Kami juga memberikan edukasi pada warga sekitar hutan untuk tidak memburu atau memelihara hewan yang dilindungi,” katanya.
Camat Naringgul, Ijuh Sugandi, berharap dengan melepas hewan yang masuk kategori langka itu, nantinya akan dapat berkembang biak. Selain itu, akan menambah keanekaragaman hewan yang menjadi koleksi hutan Naringgul, sehingga kelestariannya tetap terjaga.
Baca juga : Kukang Sumatera Dilepasliarkan di Hutan TN Kerinci-Seblat
“Kami berharap pelepasan Kukang Jawa ini dapat membuat hewan tersebut berkembang biak. Sehingga alam lestari dan tetap terjaga di hutan Naringgul,” katanya.
Pihaknya juga tak lupa mengimbau warga di sekitar hutan lindung, tidak menangkap atau memburu hewan.
“Mari kita jaga bersama kelestarian alam dan habitatnya yang ada di hutan lindung,” katanya.*