Seekor kukang sumatera (Nycticebus coucang) dilepasliarkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh di kawasan hutan taman wisata alam Jantho, Kabupaten Aceh, Aceh pada Kamis (26/08/2021).
Selain kukang, 4 satwa lainnya yaitu, 3 ekor owa siamang (Symphalangus syndactylus), dan 1 ekor owa serudung (Hylobates lar) juga ikut dilepasliarkan dalam upaya menjaga satwa tersebut dari ancaman kepunahan.
Koordinator Perawatan Satwa BKSDA Aceh, Taing Lubis mengatakan satwa-satwa tersebut merupakan satwa serahan dari masyarakat ke BKSDA Aceh.
“Satwa-satwa tersebut adalah serahan masyarakat dalam kondisi sakit berat, tidak sanggup mereka rawat mereka serahkan ke kita,” katanya di Aceh Besar, Kamis dikutip dari ANTARA
Taing menjelaskan kondisi satwa saat dilepasliarkan sudah dipastikan dalam kondisi sehat dan liar, sehingga dinilai dapat bertahan di hutan.
“Sebelum dilepasliarkan, terlebih dahulu dilakukan rehabilitasi satwa-satwa tersebut di kandang sementara melalui perawatan dan kontrol pengobatan secara kontinu hingga kondisi kesehatan satwa liar itu benar-benar sehat,” jelasnya.
Baca juga : Seekor Bayi Kukang Diserahkan Warga ke BBKSDA Jabar
BKSDA Aceh pertama menerima seekor Owa Siamang dari warga Aceh Timur pada 9 Agustus 2020, kemudian menerima lagi dua ekor Owa Siamang yang juga dari Aceh Timur pada tanggal 5 dan 24 Mei 2021. Sementara Owa Lar diterimanya pada 21 Januari 2021.
“Owa Siamang dan Owa Lar merupakan jenis monyet tidak berekor. Populasi Owa lar hanya terdapat di Aceh, yakni sekitar kawasan hutan Kabupaten Aceh Besar, Aceh Jaya dan Pidie,” ujar Taing.
Sementara, lanjutnya, Kukang sumatera adalah jenis primata dengan nama lokalnya Bu Angen, karena walaupun kelihatan lambat tetapi cepat menghilang di rerimbunan dedaunan.
Ketiga jenis satwa liar tersebut merupakan jenis satwa liar dilindungi, sehingga menjadi tugas bersama untuk menyelamatkannya. Selain itu, dia juga mengajak masyarakat untuk tidak memelihara setiap satwa liar yang dilindungi, karena akan terancam hukuman pidana.
“Melalui pelepasan ke alam ini, maka dapat menjaga fungsi reproduksi untuk menghindari dari kepunahan di alam,” katanya lagi.