Skip to content

Menu

  • MADU

untuk Kukang

Dilabeli Hama dan Pembawa Sial, Nyatanya Kukang Penting Bagi Ekosistem

  • Elvyra Aprillia
  • 15 Apr 2021
  • Campaign
kukang kalimantan

Sebuah pesan dari aplikasi perpesanan datang dari kawan-kawan di lapangan. Dalam pesan itu terlampir sebuah foto kukang yang terlihat babak belur. Bagian mukanya bengkak serta mata kirinya hancur.

“Digebukin warga karena mencuri kacang-kacangan,” begitulah isi pesan singkatnya. Miris sebenarnya ketika membaca kata ‘mencuri’ disematkan pada kukang. Karena bagaimana pun, kukang tidak bisa mengetahui hak kepemilikan suatu benda.

Selain karena ‘mencuri’, kukang tersebut juga diyakini membawa sial. Sebuah mitos yang seringkali disematkan pada kukang si satwa malam ini. Namun, melukai kukang justru bertentangan dengan mitos-mitos lokal. Misalnya, mitos menghindari tetesan darah kukang mengalir ke tanah yang digarap.

Label sebagai satwa hama dan pembawa sial sudah melekat pada kukang, lalu seperti apa sih kebenarannya?

Kukang bantu petani kontrol hama

Hutan bukanlah satu-satunya habitat kukang. Kukang kini beradaptasi untuk bisa hidup berdampingan dengan manusia di kebun-kebun yang kaya akan pakan alaminya. Meski begitu, keberadaan kukang tak lantas menjadikannya hama yang merugikan.

Perilaku makan kukang termasuk sangat rapi dan selektif, rasa-rasanya terlalu berlebihan jika sampai merugikan hasil pertanian. Meski sering ditemukan berdampingan di kebun-kebun warga, kukang memiliki pakan alami yang disukai seperti serangga, getah kayu, dan juga nektar bunga.

Kukang ditemukan juga memakan hasil tani berupa sayuran atau buah. Meski tidak dalam porsi yang besar, ketertarikan kukang pada buah yang matang menjadikannya pemilih yang baik. Gerak-geriknya yang lambat dan luwes, hampir tidak membuat kerusakan parah pada tanaman di kebun. Kesukaannya pada nektar bunga, justru membantu dalam proses penyerbukan buah dan sayuran.

Di sisi lain, serangga yang menjadi hama dan musuh petani adalah makanan favorit kukang. Dengan kata lain, kukang turut membantu para petani dengan mengontrol populasi serangga yang merugikan.

Maka dari itu, menjaga kukang di habitatnya memberikan peran penting bagi ekosistem mikro di perkebunan. Selain itu, kita turut berperan untuk menyelamatkannya dari ancaman kepunahan.

Baca juga : 5 Fakta Kukang, Si Primata Pemalu Bermata Bulan

Kukang di hutan. Foto : IAR Indonesia

Mitos kukang disegani bukan disakiti

Mitos kukang tentunya adalah sebuah kearifan lokal untuk menjaga kita sebagai manusia dan juga satwa itu sendiri. Di banyak daerah, mitos kukang memang erat kaitannya dengan hal-hal negatif. Bahkan jika ada yang menyimpan kukang, maka orang tersebut disinyalir memiliki niat jahat.

Dalam mitos, kukang sering sekali digunakan untuk niat-niat buruk, seperti pelet, ilmu hitam, atau tumbal. Di beberapa daerah bahkan dipercayai bahwa jika darah kukang menetes pada suatu lahan, niscaya lahan tersebut akan merugi. Mitos ini beredar cukup lama di masyarakat, dan sebagian besar percaya pada kebenaran cerita ini.

Kearifan lokal untuk tidak menganggu kukang bukan hanya sekedar mengikuti aturan hukum. Leluhur paham bagaimana menjaga kita dari hal-hal buruk yang tidak diinginkan. Faktanya, kukang termasuk satwa yang berbahaya jika mengigit. Bisa (venom) kukang berakibat buruk bagi sebagian orang, meski hanya gigitan kecil.

Di beberapa kasus yang pernah terjadi, orang yang menangkap kukang berakhir tak sadarkan diri setelah tergigit. Beberapa lainnya merasakan ketidaknyamanan tubuh seperti demam dan pusing.

Ada juga mitos yang menyebutkan bawa kukang bikin sial. Mitos ini tentunya kini banyak menjadi kenyataan. Terutama bagi orang yang menyalahgunakan, baik memburu maupun memperdagangkannya. Hukum perlindungan satwa dapat menjerat si pelaku, dan tak sedikit yang masuk bui karenanya.

  • ekosistem, hama, pertanian

Tulisan lainnya dari

Elvyra Aprillia
Bagikan:
PrevPreviousInvestigasi WHO : COVID-19 Berasal Dari Perdagangan Satwa Liar di Cina
NextAktif di Malam Hari: Mata Kukang Glow in the Dark?Next

Tinggalkan pesan

Artikel

Lainnya

4 Jenis Pohon Penghasil Getah Kegemaran Kukang

Topeng Monyet, Penyiksaan Satwa Berkedok Hiburan

Rina Mutia, Ikut Pelestarian Orangutan Sumatera Lewat Riset

Yusuf Alfaza, Neliti Kukang Untuk Bantu Masyarakat Sekitar

Hari Primata Indonesia 2023 : Semua Primata itu Berarti

kukang permukiman

3 Alasan Kenapa Kukang Ditemukan di Permukiman

Stop Kekang Kukang

Kukangku adalah gerakan kampanye dan penyadartahuan untuk pelestarian dan perlindungan kukang di Indonesia

Facebook Twitter Youtube Instagram Envelope
  • Beranda
  • Tentang Kukangku
  • Dinamika Konservasi
  • Kukang Sumatera
  • Kukang Jawa
  • Kukang Kalimantan
  • Penyerahan Sukarela
  • Temuan & Habitat Kukang
  • Lapor Kejahatan Satwa
  • Kisah Kukang
  • Kliping Berita Kukang
  • Video
  • FAQ

Didukung oleh Yayasan IAR Indonesia
Dikembangkan dan didesain oleh Rusmadipraja

© 2014 – 2023 Kukangku

Saya #PenyelamatKukang dan saya peduli terhadap kelestarian kukang di Indonesia.

Hei penyelamat kukang!
Bantu aku untuk tetap lestari di alam.

Close
Kukangku

Visi & Misi

Dinamika Konservasi Kukang

Kukang Indonesia

K. Sumatera

K. Jawa

K. Kalimantan

K. Bangka

K. Sumatera bag. Utara

K. Borneo

K. Kayan

Lapor

Pengembalian & Penyerahan Sukarela

Kejahatan Perburuan & Perdagangan

Temuan Kukang Liar & Habitat Alami

Blog

Catatan Kukangku

Kisah Kukang

Video

Kliping Berita

Edukasi

Penyerahan Sukarela

Penegakan Hukum

Penyelamatan Kukang

Pelepasliaran Kukang

Informasi

Call Center BKSDA

Daftar Satwa Dilindungi

Bantu Kukang

Donasi

Merchandise

Penyelamat Kukang

FAQ

Facebook Twitter Youtube Instagram

Banyak kakak baik telah menyisihkan Rp1.000 untuk berdonasi, dan itu semua sangat berarti bagi para kukang.