Skip to content

Menu

  • MADU

untuk Kukang

Aktif di Malam Hari: Mata Kukang Glow in the Dark?

  • Devia Ariesta
  • 24 Apr 2021
  • Campaign

Sebagai satwa yang aktif di malam hari atau disebut nokturnal, kukang sangat sensitif terhadap cahaya terang. Mata kukang beradaptasi di malam hari dan dapat memantulkan sinar berwarna jingga saat terkena cahaya seakan glow in the dark.

Pantulan cahaya ini muncul karena kukang memiliki sebuah lapisan bernama tapetum lucidum pada bagian belakang retina yang sangat sensitif terhadap cahaya. Lapisan ini tidak dapat ditemukan di primata nokturnal lainnya.

Dari penelusuran sejarah primata, sepupu primata kukang dulunya juga memiliki lapisan ini. Namun, karena diantara mereka terdapat kesamaan nenek moyang yang aktif di siang hari, kini mereka telah kehilangan lapisan tersebut. Beberapa primata yang dimaksud adalah Monyet Dunia Lama dan Monyet Dunia Baru, kera besar, manusia, dan juga tarsius.

Sorot cahaya mata glow in the dark ini memudahkan peneliti untuk mendeteksi keberadaan kukang di alam dalam kondisi gelap gulita. Namun, Sorot cahaya mata kukang yang berwarna jingga kerap tertukar dengan sorot mata musang.

Kukang berbagi habitat dengan Musang Bulan yang mengeluarkan sorot cahaya mata berwarna kehijauan. Demi menghindari kesalahan dalam menyimpulkan kehadiran satwa ini di alam, kita perlu memperhatikan karakteristik lain. Selain sorot mata yang berwarna oranye, kedipan mata dan bentuk mata (cahaya oranye) yang bulat juga perlu diperhatikan.

Baca juga : Dilabeli Hama dan Pembawa Sial, Nyatanya Kukang Penting Bagi Ekosistem

Terpengaruh intensitas cahaya

Sebagai satwa yang aktif di malam hari, umumnya kukang meninggalkan sarang tidurnya menjelang malam tiba dan kembali sebelum fajar. Pergerakan kukang sangat aktif pada pukul 9 sampai 12 malam dan akan menurun drastis saat mulai terbitnya matahari. Pergerakan atau aktivitas jelajah kukang ternyata dipengaruhi oleh intensitas cahaya.

Hal ini disebutkan pada penelitian yang dilakukan saat peristiwa gerhana matahari yang terjadi pada tahun 2016 silam. Para peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan penelitian mengenai respons fauna terhadap Gerhana Matahari di penangkaran hewan Cibinong Science Center LIPI di Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kukang aktif melakukan aktivitas saat fenomena gerhana matahari tersebut sedang terjadi, yaitu pada pukul 07.30 WIB seperti dikutip dari kompas.com.

Wartika Rosa Farida, Peneliti LIPI Bidang Laboratorium Nutrisi dan Penangkaran Satwa Liar Pusat Penelitian Biologi LIPI, mengatakan bahwa pada pukul 07.30 WIB kukang mengira bahwa hari sudah gelap sehingga mereka kembali bangun dan terjaga. Sedangkan saat terang kukang menunjukkan perubahan perilaku dengan menggulungkan diri, meringkuk, bersembunyi di pohon, atau tidur di tanah. Hal ini lantas membuktikan bahwa pergerakan atau aktivitas jelajah kukang dipengaruhi oleh intensitas cahaya.

Baca juga : 5 Fakta Kukang, Si Primata Pemalu Bermata Bulan

Bukan hewan peliharaan

Sifat kukang sebagai satwa nocturnal menjadi salah satu alasan mengapa kukang adalah pilihan terburuk untuk dijadikan hewan peliharaan. Kukang yang dipelihara akan secara tidak langsung dipaksa untuk terjaga sepanjang hari dan melihat dunia di bawah sinar terang, yang mana bertolak belakang dengan sifat alami mereka

Tak hanya hal ini akan menyakiti mata kukang, ritme sirkadian mereka juga akan terganggu. Ritme sirkadian adalah proses internal dan alami suatu makhluk hidup yang mengatur siklus tidur dan bangun yang terulang setiap 24 jam. Tekanan dari ‘dipaksa untuk menjadi diurnal’ akan menjadi salah satu faktor yang bisa berujung kematian.

Di alam, kukang hanya akan melakukan pergerakan pada siang hari apabila mereka merasa terancam oleh keberadaan predator atau pemburu. Hal ini terlihat dalam video-video kukang peliharaan yang tersebar di youtube. Dalam video terlihat gerakan tubuh mereka menandakan rasa takut saat dipegang oleh manusia.

Kukang yang merasa terancam akan mengangkat kedua tangannya sehingga mereka dapat lebih mudah mengakses sekresis kelenjar brakialis yang bisa mereka ubah menjadi racun. Kedua tangan yang terangkat seringkali disalahpahami dan dibilang menggemaskan, padahal itu merupakan salah satu cara kukang dalam melindungi diri dari ancaman.

Referensi:

Alterman L. 1995. Toxins and toothcombs: potential allospecific chemical defenses in Nycticebus and Perodicticus. In: Alterman L, Gerald A. Doyle GA and Izard MK (Eds) Creatures of the Dark. Springer, New York.

Cartmill, M. 1980. Morphology, Function and Evolution of the Anthropoid Postorbital Septum, In: R. L., Ciochon, and A. B., Chiarelli (eds) Evolutionary Biology of the New World Monkeys and Continental Drift. Plenum Press, New York.

Fleagle, John G. 1988. Primate Adaptation and Evolution. Academic Press, New York.

  • mata kukang, tapetum lucidum

Tulisan lainnya dari

Devia Ariesta
Bagikan:
PrevPreviousDilabeli Hama dan Pembawa Sial, Nyatanya Kukang Penting Bagi Ekosistem
NextTermasuk Pemakan Segala, Apa Saja sih Makanan kukang?Next

Tinggalkan pesan

Artikel

Lainnya

Cerita Mistis : Bawa Kukang Dari Hutan Bakal Diikutin Hantu!

Kukang, Si Satwa Mungil yang Punya Banyak Habitat

4 Jenis Pohon Penghasil Getah Kegemaran Kukang

Topeng Monyet, Penyiksaan Satwa Berkedok Hiburan

Rina Mutia, Ikut Pelestarian Orangutan Sumatera Lewat Riset

Yusuf Alfaza, Neliti Kukang Untuk Bantu Masyarakat Sekitar

Stop Kekang Kukang

Kukangku adalah gerakan kampanye dan penyadartahuan untuk pelestarian dan perlindungan kukang di Indonesia

Facebook Twitter Youtube Instagram Envelope
  • Beranda
  • Tentang Kukangku
  • Dinamika Konservasi
  • Kukang Sumatera
  • Kukang Jawa
  • Kukang Kalimantan
  • Penyerahan Sukarela
  • Temuan & Habitat Kukang
  • Lapor Kejahatan Satwa
  • Kisah Kukang
  • Kliping Berita Kukang
  • Video
  • FAQ

Didukung oleh Yayasan IAR Indonesia
Dikembangkan dan didesain oleh Rusmadipraja

© 2014 – 2023 Kukangku

Saya #PenyelamatKukang dan saya peduli terhadap kelestarian kukang di Indonesia.

Hei penyelamat kukang!
Bantu aku untuk tetap lestari di alam.

Close
Kukangku

Visi & Misi

Dinamika Konservasi Kukang

Kukang Indonesia

K. Sumatera

K. Jawa

K. Kalimantan

K. Bangka

K. Sumatera bag. Utara

K. Borneo

K. Kayan

Lapor

Pengembalian & Penyerahan Sukarela

Kejahatan Perburuan & Perdagangan

Temuan Kukang Liar & Habitat Alami

Blog

Catatan Kukangku

Kisah Kukang

Video

Kliping Berita

Edukasi

Penyerahan Sukarela

Penegakan Hukum

Penyelamatan Kukang

Pelepasliaran Kukang

Informasi

Call Center BKSDA

Daftar Satwa Dilindungi

Bantu Kukang

Donasi

Merchandise

Penyelamat Kukang

FAQ

Facebook Twitter Youtube Instagram

Banyak kakak baik telah menyisihkan Rp1.000 untuk berdonasi, dan itu semua sangat berarti bagi para kukang.