Kukang atau malu-malu merupakan salah satu primata di Indonesia. Namun, tak banyak orang yang mengenal satwa ini. Selain karena memiliki sifat pemalu, kukang juga merupakan satwa nocturnal, alias aktif di malam hari. Ingin kenal lebih dekat? Berikut beberapa fakta kukang yang harus kamu tahu!
1. Ada 7 jenis kukang di Indonesia
Indonesia awalnya hanya mengenal satu jenis kukang saja. Seiring penelitian yang terus berkembang, kukang Indonesia terbagi menjadi 3 jenis berdasarkan wilayah sebarannya. Namun kini, kukang Indonesia terbagi lagi menjadi 7 jenis yang berbeda. Adapun jenis-jenisnya yaitu : Kukang sumatera (Nycticebus coucang), Kukang jawa (Nycticebus javanicus), Kukang kalimantan (Nycticebus menagensis), Kukang borneo (Nycticebus borneanus), Kukang kayan (Nycticebus kayan), Kukang bangka (Nycticebus bancanus), dan Kukang sumatra bagian utara (Nycticebus hilleri).
Di sekitar tempat tinggal kamu kira-kira ada jenis kukang apa?
2. Menyukai tipe habitat kebun
Tidak seperti primata umumnya, kukang justru lebih sering ditemukan pada habitat tipe kebun. Keberadaan kukang dapat ditemui di kebun kopi, jengkol, sengon, bambu, atau kebun kayu lainnya. Bahkan terkadang, kukang berkeliaran di batas hutan yang berdekatan dengan pemukiman masyarakat.
Hal tersebut dipengaruhi oleh kelimpahan sumber pakan alami, seperti serangga dan getah kayu. Perilaku ini juga dilakukan kukang untuk menghindari predator buas di hutan. Meski begitu, keberadaan kukang di kebun bukanlah hama. Kukang membantu penyerbukan dan penyebaran tumbuhan, serta mengendalikan hama serangga yang berpotensi menyerang tanaman warga.
3. Gigitan berbisa
Banyak orang tak mengira kukang yang terlihat polos ini ternyata memiliki senjata mematikan. Faktanya, gigitan kukang memang berbahaya dan berbisa. Gigi kukang yang runcing dan tajam, dapat merobek kulit cukup dalam.
Ketika satwa ini dalam keadaan terdesak dan terancam, ia akan menjilat bisa dari ketiaknya. Bisa yang bercampur dengan liur dalam mulutnya akan berpindah saat ia menggigit lawan. Bisa ini dapat menyebabkan bengkak, demam, kejang otot, sesak nafas, hingga kematian. Serem!
4. Induk kukang tukang parkir
Bayi kukang yang berusia satu minggu, kadang ditinggalkan induknya sendirian di pohon tidur pada saat mencari makan. Istilah ini disebut juga dengan parking. Meski begitu, induk kukang terlebih dahulu akan menjilati seluruh tubuh bayinya dengan bisa kukang.
Hal ini dilakukan agar predator menghindari si bayi karena aroma bisa yang menyengat. Setelah berusia dua minggu, bayi kukang mulai mengikuti induknya mencari makan.
5. Terancam punah
Tubuhnya yang mungil dan matanya yang besar sempat membuat satwa ini menjadi primadona peliharaan. Yang pada akhirnya, mendorong perburuan dan perdagangan kukang di level yang mengkhawatirkan. Dalam laporan IUCN, jenis kukang jawa mengalami penurunan populasi hingga 80% dalam 24 tahun terakhir. Kondisi ini menyebabkan kukang jawa berstatus critically endangered atau akan punah dalam 25 tahun ke depan apabila tidak ada upaya konservasi.
Meski sudah termasuk ke dalam jenis satwa dilindungi, perburuan, perdagangan, dan pemeliharaan kukang masih marak ditemui. Oleh karena itu, edukasi dan penyadartahuan mengenai perlindungan kukang harus disebarluaskan. Menjaga kantung-kantung habitat kukang juga tak kalah penting, agar oknum-oknum jahat tidak mengambil kesempatan.
Setelah baca fakta kukang ini, yuk menjadi #PenyelamatKukang dengan menjaga mereka tetap lestari di habitatnya. #StopKekangKukang