Sebut saja namanya Jo, pria asal Sukabumi yang mencoba peruntungan untuk menjual hewan di grup Facebook. Sayangnya niat Jo harus dihentikan ketika salah seorang anggota member grup mengingatkan bahwa hewan yang dia jual adalah satwa dilindungi.
Tak mau menjadi bermasalah, Jo akhirnya meminta bantuan kepada si penegur untuk menyelamatkan si hewan yang tak lain adalah kukang, dan menyerahkannya ke pihak yang tepat.
Mufti yang memberikan teguran kepada Jo secara ikhlas mencoba meluangkan waktunya untuk mengambil dan mengamankan si kukang. Mufti kemudian mencari informasi lebih lanjut, kemana sebaiknya kukang tersebut diserahkan. Terutama instansi terkait yang dekat dengan tempat tinggalnya.
Mungkin sudah takdir jika Mufti dan Kukangku bisa bertemu dalam percakapan di dunia maya. Awalnya kami meminta Mufti untuk melepaskan si kukang di habitat yang menurutnya aman. Namun saran kami tidak bisa dipenuhi. Menurut pengecekannya, ada luka fisik pada tubuh si kukang, terutama bagian pantat. Selain itu kondisinya juga terlihat lemas.
Melepaskan kukang dengan kondisi sakit sesungguhnya tidaklah tepat. Belum lagi luka fisik yang diderita si kukang merupakan ciri-ciri penyakit akibat terlalu lama disimpan dalam kandang sempit.
Berdasarkan informasi tersebut, kami akhirnya mencoba untuk memandu Mufti agar bisa mengantarkannya ke lembaga terdekat. Beruntung, Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ) berkenan untuk membantu transit dan pemeriksaan sementara si kukang, sebelum diurus dan dititipkan ke pusat rehabilitasi satwa.
Di hari yang sama setelah kami membantu koordinasi dengan pihak PSSEJ, Mufti segera mengantarkannya. Sehari berselang, si Kukang kemudian dibawa ke pusat rehabilitasi IAR Indonesia.
Saat ini si Kukang sudah berada di area karantina, menanti jadwal untuk dilakukan chekc-up kesehatan secara menyeluruh dan pengobatan berkala untuk luka yang dideritanya oleh dokter hewan. Semoga saja ia bisa segera sembuh dan punya kesempatan lagi untuk kembali ke habitatnya.
Apa yang sudah dilakukan Mufti adalah tindakan yang tepat. Masih banyak sebenarnya orang-orang di luar sana yang belum mendapatkan akses informasi terkait konservasi satwa dilindungi. Meski hanya sekedar mengingatkan, namun dampak yang terjadi adalah sebuah kesadaran dan perubahan perilaku baik.
Tindakan Jo yang mencari untung jelas salah. Namun ketidaktahuan Jo adalah hal yang harus diluruskan. Dan disitulah peran kita untuk membawa pesan kebaikan.