Seekor kukang jawa yang hampir mati setelah dikerubuti semut merah berhasil diselamatkan warga Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Warga bernama Suyono itu menemukan kukang itu di kebun. Saat ditemukan, kondisi kukang jawa ini memprihatinkan karena dikerubungi semut merah di bawah pohon.
Awalnya Suyono mengira primata dilindungi ini sudah mati, namun saat disentuh kukang ini masih bergerak. Ia pun membawa kukang ini ke rumah untuk dirawat.
Setelah pulih, Suyono menyerahkan satwa dilindungi ini ke petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat SKW III Ciamis.
“Rencananya (kukang) akan diserahkan kepada negara agar nantinya bisa berkembang biak di alam bebas,” ujar Suyono seperti dilansir dari Inews.id
Tak berselang lama setelah mendapatkan laporan dari Suyono, petugas BKSDA Jawa Barat Bidang III Ciamis pun langsung datang untuk mengevakuasi satwa bernama latin niktikebus javanikus ini di rumah Suyono di Desa Cintaratu, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, dan proses serah terima satwa langka dilindungi ini berjalan dengan lancar Selasa (22/2/2022).
Hewan nokturnal ini sempat menghindar didekati petugas yang akan memindahkannya ke kandang evakuasi. Petugas berhati-hati dalam menyentuh kukang jawa, karena berbahaya saat kukang menjilat racun di ketiaknya dan kemudian menggigit korban.
Salah seorang petugas BKSDA Jawa Barat, Rendy Herdian mengucapkan terimakasih kepada warga yang memiliki kesadaran konservasi dalam menyelamatkan satwa yang populasinya terancam punah di alam.
BKSDA menyatakan selalu siap siaga saat menerima laporan warga terkait satwa dilindungi yang akan diserahkan atau direhabilitasi dan nantinya akan dilepasliarkan ke alam.
“Kami mendapat laporan dari Pak Suyono bahwa ada satwa dilindungi yang akan diserahkan, dan kami berterimakasih atas kesadaran konservasinya dan dihimbau kepada masyarakat yang akan menyerahkan satwa dilindungi pihaknya selalau siap 24 jam,” ujar Rendy.
Rencananya BKSDA Jawa Barat akan merehabilitasi kukang jawa ini, dan bekerjasama dengan Yayasan IAR Indonesia di Bogor, Jawa Barat sebelum dilepasliarkan ke alam.