Skip to content

Menu

  • MADU

untuk Kukang

Ketum IAR Indonesia: Kukang Sulit Jadi Hewan Peliharaan

  • Kukangku
  • 11 May 2017
iar indonesia melepasliarkan kukang

Ketua Umum IAR Indonesia Tantyo Bangun mengatakan, dengan maraknya penggunaan media sosial saat ini terjadi juga penyesatan informasi bahwa memelihara kukang adalah sesuatu yang “keren”, padahal sebenarnya satwa liar sangat sulit dijadikan hewan peliharaan.

“Pameran soal keberhasilan pemeliharaan di media sosial adalah “topeng” yang menutupi kenyataan bahwa tiap satu satwa yang dipamerkan ada dua yang mati saat mulai diburu, diperdagangkan hingga salah rawat. Para pedagang dan pemelihara yang memamerkan satwa di media sosial tujuannya bukanlah untuk kesejahteraan satwa, tetapi semata-mata hanya komersil mengejar keuntungan,” ujarnya.

Menurut Tantyo, penyadartahuan mengenai larangan memburu, membeli, menjual dan memelihara satwa liar dilindungi harus ditingkatkan juga dibarengi dengan penegakan hukum.

Sebab, faktanya saat ini para pehobi juga cukup banyak menjadi pedagang dimana tujuan memamerkan keunikan satwa tersebut berujung pada transaksi.

“Dengan demikian tidak ada pilihan lain untuk penegak hukum selain menindak tegas para pelakunya,” kata Tantyo.

Kukang terancam punah karena kerusakan habitat, perburuan dan perdagangan untuk pemeliharaan.

Perdagangan untuk pemeliharaan memegang peran besar dalam mendorong kepunahan kukang. “ 30 persen kukang hasil perburuan mati dalam perjalanan saat menuju perdagangan,” ungkapnya.

Dikatakan Tantyo, kukang mati karena stress, dehidrasi atau terluka akibat transportasi yang buruk.

Sesampainya di pedagang, lanjutnya, kukang kembali mengalami penderitaan yaitu pemotongan gigi taring. Pemotongan gigi tersebut kerap menyebabkan infeksi mulut yang berujung pada kematian karena kukang kesulitan makan.

“Rata – rata kukang hanya akan berumur enam bulan saja saat diperdagangan atau dipelihara,” tandasnya.

Dijelaskannya, pelepasliaran kukang jawa di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai merupakan salah satu strategi untuk menjaga dan meningkatkan populasi jenis primata sebagai satwa endemik yang kini jumlahnya semakin berkurang di alam.

TNGC merupakan kawasan konservasi yang memiliki ekosistem hutan hujan tropis. Dengan luas sekitar 15.500 ha. TNGC berfungsi sebagai kawasan pelestarian dan perlindungan kelangsungan hidup satwa tertentu agar tidak punah.

Menurut hasil survei tim IAR Indonesia dan tim TNGC menunjukkan bahwa kawasan TNGC memiliki keanekaragaman dan ketersediaan pohon pakan dan pohon tidur kukang, serta memiliki kondisi ekologis yang sesuai dengan daya dukung habitat kukang jawa.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Padmo Wiyoso  mengatakan, setelah Gunung Ciremai definitif menjadi taman nasional maka menjadi perlu untuk mengembalikan ekosistem ini mendekati kondisi asli dengan berbagai upaya pemulihan ekosistem.

Termasuk, mengembalikan keanekaragaman hayati satwa liar di dalamnya melalui pembinaan populasi untuk meningkatkan neraca ekologis kawasan.

“Salah satunya adalah deposit species tertentu untuk mengisi kekosongan keanekaragaman hayati di ekosistem TNGC misalnya dengan pelepaliaran kukang jawa sebagai satwa endemic yang terancam punah,” ujar Padmo. (fik)


Sumber berita : radarcirebon.com

  • Edukasi
  • hewan peliharaan, iar indonesia, kukang, primata indonesia

Tulisan lainnya dari

Kukangku
Bagikan:
PrevPreviousDetik-detik Penggerebekan Dua Pedagang Online Satwa Langka di Bengkayang
NextMelepas Kukang, Menjaga Keseimbangan Alam di TN Gunung Ciremai JabarNext

Tinggalkan pesan

Artikel

Lainnya

Kukang bangka yang dilepasliarkan di Tahura Gunung Menumbing, Bangka Barat

5 Kukang Bangka Balik ke Alam Setelah Direhabilitasi di PPS Alobi

Seekor kukang Jawa ditemukan warga di Kecamatan Kalanganyar, Lebak, Banten. (dok. Istimewa)

Kukang Jawa Nyasar Bikin Warga Lebak Bingung: “Hewan Apaan Tuh?”

Kukang Sumatera Dilepasliarkan Setelah Setahun Dipelihara Warga di Batam

Penyerahan kukang sumatera oleh masyarakat Sumatera Barat

Kukang Sumatera Kembali ke Habitat Berkat Kesadaran Warga Sumbar

Kakek di Pasaman Barat Selamatkan Induk dan Anak Kukang di Kebun Sawit

Kukang Terluka Diselamatkan Oleh Dua Siswa SD di Agam

Stop Kekang Kukang

Kukangku adalah gerakan kampanye dan penyadartahuan untuk pelestarian dan perlindungan kukang di Indonesia

Facebook Twitter Youtube Instagram Envelope
  • Beranda
  • Tentang Kukangku
  • Dinamika Konservasi
  • Kukang Sumatera
  • Kukang Jawa
  • Kukang Kalimantan
  • Penyerahan Sukarela
  • Temuan & Habitat Kukang
  • Lapor Kejahatan Satwa
  • Kisah Kukang
  • Kliping Berita Kukang
  • Video
  • FAQ

Didukung oleh Yayasan IAR Indonesia
Dikembangkan dan didesain oleh Rusmadipraja

© 2014 – 2025 Kukangku

Saya #PenyelamatKukang dan saya peduli terhadap kelestarian kukang di Indonesia.

Hei penyelamat kukang!
Bantu aku untuk tetap lestari di alam.

Close
Kukangku

Visi & Misi

Dinamika Konservasi Kukang

Kukang Indonesia

K. Sumatera

K. Jawa

K. Kalimantan

K. Bangka

K. Sumatera bag. Utara

K. Borneo

K. Kayan

Lapor

Pengembalian & Penyerahan Sukarela

Kejahatan Perburuan & Perdagangan

Temuan Kukang Liar & Habitat Alami

Blog

Catatan Kukangku

Kisah Kukang

Video

Kliping Berita

Edukasi

Penyerahan Sukarela

Penegakan Hukum

Penyelamatan Kukang

Pelepasliaran Kukang

Informasi

Call Center BKSDA

Daftar Satwa Dilindungi

Bantu Kukang

Donasi

Merchandise

Penyelamat Kukang

FAQ

Facebook Twitter Youtube Instagram

Banyak kakak baik telah menyisihkan Rp1.000 untuk berdonasi, dan itu semua sangat berarti bagi para kukang.