Skip to content

Menu

  • MADU

untuk Kukang

Unggah Foto Bareng Satwa Liar Bisa Tingkatkan Perburuan

  • Kukangku
  • 4 Aug 2022
  • Campaign

Pernah lihat postingan medsos yang isinya foto orang bersama satwa liar? misalkan ada cewe kece lagi elus-elus atau gendong-gendong satwa? Ternyata foto bareng satwa liar bisa tingkatkan perburuan dan perdagangan ilegal satwa, hah kok bisa?

Dalam sebuah penelitian dari Cronin, dkk., ketika orang melihat foto satwa liar yang bersanding dengan manusia, atau kondisi dimana ia tidak berada dalam kondisi alaminya, ternyata dapat timbulkan keinginan penontonnya untuk memelihara satwa tersebut. 

Untuk mengetahui pengaruhnya, dua jenis satwa liar yaitu ular sanca (Malayophyton reticulatus) dan kungkang berjari dua (Choloepus hoffmanni) difoto dalam berbagai konteks visual. Foto-foto tersebut kemudian ditunjukkan kepada responden dan dipersilahkan untuk mengisi kuesioner berisi pertanyaan terkait keinginan mereka untuk memelihara satwa. 

Menariknya, sebanyak 39% responden mengatakan kalau mereka jadi ingin pelihara kungkang setelah lihat foto-foto tersebut, sementara 21% bilang tertarik ingin pelihara ular.

Pengaruh eksposure tidak natural

Ternyata, hal ini didorong oleh bagaimana media memberikan eksposure yang tidak natural terhadap satwa liar. Seperti foto satwa saat bersama turis atau satwa di dalam kandang. Berbeda ketika diperlihatkan foto satwa liar berada di kebun binatang dengan latar alami atau ketika berada di habitat mereka, para responden cenderung tidak tertarik untuk memelihara.

Baca juga : Hati-hati, ternyata kukang memiliki racun berbahaya!

Selain faktor visual, ternyata generasi umur juga berpengaruh loh. Disebutkan bahwa generasi muda lebih tertarik untuk memelihara satwa liar (non-domesticated animal) dibandingkan generasi tua. Anak-anak atau remaja cenderung memiliki rasa ketertarikan dan kepedulian yang lebih tinggi pada satwa liar. Sementara berbeda dengan orang yang sudah tua, seiring waktu mereka cenderung tidak lagi tertarik untuk memelihara satwa.

Tren pelihara satwa liar

Gak cuman soal foto bareng satwa, ternyata tren memelihara satwa liar yang ditunjukkan di internet, khususnya media sosial, juga mempengaruhi keinginan masyarakat untuk ikutan pelihara. Misal nih, ada influencer yang pelihara harimau di rumahnya, otomatis masyarakat jadi kepengen ikutan pelihara. 

Bahasa kerennya, tren ikut-ikutan pelihara satwa liar ini disebut juga bandwagon effect . Efek ini cenderung membuat orang untuk meniru atau mengadaptasi perilaku orang lain. Efek ini bisa jadi positif, tapi bisa jadi negatif juga. Contoh positifnya orang-orang lebih aware sama satwa, tapi negatifnya malah jadi pengen pelihara satwa.

Tingkatkan perburuan

Tingginya permintaan untuk memiliki satwa ini malah cenderung tingkatkan perburuan dan perdagangan ilegal satwa liar di Indonesia. Satwa-satwa liar yang seharusnya dilindungi populasi dan habitatnya, malah diburu untuk kesenangan individual semata.

Kalau perburuan dan perdagangan ilegal meningkat, otomatis bakal mempengaruhi populasi mereka di alam bebas. Selain itu juga bakal mengganggu upaya konservasi untuk melestarikan keberadaan mereka di habitatnya. Bukannya lestari malah punah yekan! 

Kalau satwa sampai punah di hutan, bisa-bisa nanti isi hutannya kosong. Kehidupan hutan yang bertumpu pada ekosistem lama-lama hancur. Tanpa disadari, kehancuran hutan bakal berpengaruh besar sama kehidupan manusianya juga. Nah kan, jadi ngerugiin sejuta umat!

Mulai saat ini, yuk kita lebih bijak dalam memposting foto bersama satwa liar. Jangan sampai foto kalian bersama satwa malah jadi boomerang. Bukannya keliatan keren dan kece, kalian malah ikut andil dalam penurunan populasi satwa liar di habitatnya, hayoloh!

Referensi:

(1) Cronin KA, Leahy M, Ross SR, Wilder Schook M, Ferrie GM, Alba AC. Younger generations are more interested than older generations in having non-domesticated animals as pets. PLoS One. 2022 Jan 26;17(1):e0262208. doi: 10.1371/journal.pone.0262208. PMID: 35081132; PMCID: PMC8791465.

(2) Leighty KA, Valuska AJ, Grand AP, Bettinger TL, Mellen JD, Ross SR, et al. (2015) Impact of Visual Context on Public Perceptions of Non-Human Primate Performers. PLoS ONE 10(2): e0118487. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0118487

(2) https://www.psychologytoday.com/us/blog/stronger-the-broken-places/201708/the-bandwagon-effect

 

  • fotografi satwa liar, satwa liar

Tulisan lainnya dari

Kukangku
Bagikan:
PrevPreviousIndri Saptorini, Jadi Dokter Hewan Demi Selamatkan Kukang
NextRibuan Mati Tersetrum, Kukang Terancam Jaringan ListrikNext

Tinggalkan pesan

Artikel

Lainnya

Kukang, Si Satwa Mungil yang Punya Banyak Habitat

4 Jenis Pohon Penghasil Getah Kegemaran Kukang

Topeng Monyet, Penyiksaan Satwa Berkedok Hiburan

Rina Mutia, Ikut Pelestarian Orangutan Sumatera Lewat Riset

Yusuf Alfaza, Neliti Kukang Untuk Bantu Masyarakat Sekitar

Hari Primata Indonesia 2023 : Semua Primata itu Berarti

Stop Kekang Kukang

Kukangku adalah gerakan kampanye dan penyadartahuan untuk pelestarian dan perlindungan kukang di Indonesia

Facebook Twitter Youtube Instagram Envelope
  • Beranda
  • Tentang Kukangku
  • Dinamika Konservasi
  • Kukang Sumatera
  • Kukang Jawa
  • Kukang Kalimantan
  • Penyerahan Sukarela
  • Temuan & Habitat Kukang
  • Lapor Kejahatan Satwa
  • Kisah Kukang
  • Kliping Berita Kukang
  • Video
  • FAQ

Didukung oleh Yayasan IAR Indonesia
Dikembangkan dan didesain oleh Rusmadipraja

© 2014 – 2023 Kukangku

Saya #PenyelamatKukang dan saya peduli terhadap kelestarian kukang di Indonesia.

Hei penyelamat kukang!
Bantu aku untuk tetap lestari di alam.

Close
Kukangku

Visi & Misi

Dinamika Konservasi Kukang

Kukang Indonesia

K. Sumatera

K. Jawa

K. Kalimantan

K. Bangka

K. Sumatera bag. Utara

K. Borneo

K. Kayan

Lapor

Pengembalian & Penyerahan Sukarela

Kejahatan Perburuan & Perdagangan

Temuan Kukang Liar & Habitat Alami

Blog

Catatan Kukangku

Kisah Kukang

Video

Kliping Berita

Edukasi

Penyerahan Sukarela

Penegakan Hukum

Penyelamatan Kukang

Pelepasliaran Kukang

Informasi

Call Center BKSDA

Daftar Satwa Dilindungi

Bantu Kukang

Donasi

Merchandise

Penyelamat Kukang

FAQ

Facebook Twitter Youtube Instagram

Banyak kakak baik telah menyisihkan Rp1.000 untuk berdonasi, dan itu semua sangat berarti bagi para kukang.