Skip to content

Menu

  • MADU

untuk Kukang

Mengenal Seuseureuhan, Bunga Pakan Kukang di Alam

  • Devia Ariesta
  • 17 May 2022
  • Campaign

Bagi masyarakat sunda, tentunya pernah lihat dan dengar tumbuhan seseureuhan. Tumbuhan ini kerap ditemukan di pekarangan belakang rumah atau di hutan hingga ketinggian 2000 mdpl. Ternyata tumbuhan dengan bunga khas berbentuk memanjang ini salah satu pakan kukang di alam loh.

Seseureuhan atau dalam bahasa ilmiahnya Piper aduncum adalah tumbuhan merambat (climber) yang termasuk ke dalam keluarga Piperaceae dan dimanfaatkan kukang sebagai salah satu sumber pakan mereka. Bunga yang sudah menghitam adalah bagian tumbuhan yang dimakan oleh kukang. Rasanya agak manis sehingga sangat disukai oleh primata ini.

Ada beberapa nama lokal untuk jenis tumbuhan ini. Orang Sunda menamakannya seuseureuhan atau kiseureuh. Sementara secara umum, tumbuhan ini disebut sirih hutan atau sirihan dalam bahasa Indonesia.

Tumbuhan pekarangan

Umumnya, seseureuhan ini ditanam sebagai pagar pekarangan dan dapat juga dimanfaatkan sebagai tanaman hias indoor dan diperjualbelikan secara bebas. Tumbuhan ini hidup pada kondisi lembab dan kebanyakan ditemukan bersama dengan sumber air. Seuseureuhan juga tidak toleran terhadap naungan dan membutuhkan cahaya yang cukup untuk tumbuh.

Baca juga : Buah-Buahan Manis Bisa Rusak Gigi Kukang

Tumbuhan merambat ini mengandung saponin, flavonoida, polifenol, minyak atsiri, chalcone dan senyawa lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk penyembuhan luka, menghentikan muntah, mengurangi mual, melancarkan pencernaan, sebagai antiseptik, membunuh bakteri dan jamur serta virus.

Bukan asli Indonesia

Seseureuhan bukan tumbuhan asli Indonesia. Tumbuhan ini berasal dari Meksiko, Karibia dan Amerika Selatan yang beriklim tropis. Namun, Seuseureuhan juga telah banyak tersebar di luar distribusi aslinya, yaitu di Florida selatan, Puerto Rico, Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Vanuatu, Fiji, Hawaii, Mikronesia, Samoa Amerika, Niue, Marianas, Tonga, Samoa, Kepulauan Cook dan Palau.

Sementara menurut Leps et al., kemampuan tumbuhan ini untuk berkembang biak dengan cepat menjadikan P. aduncum dianggap sebagai spesies invasif yang sukses di daerah mana pun mereka berada.

Nah itu dia informasi tentang seseureuhan yang menjadi pakan favorit kukang di alam. FYI, Kukang adalah hewan omnivora atau pemakan segala. Primata malam ini memakan berbagai macam daun, buah-buahan, biji-bijian, beri, getah, dan telur burung.

Selain itu, kukang juga diketahui memakan arthropoda dan kadang-kadang bahkan vertebrata kecil seperti kadal. Menurut Lussier, karena tinggal di habitat yang memiliki biodiversitas yang tinggi, kebutuhan pakan kukang menjadi spesifik dengan ekosistem tempat mereka tinggal.

Referensi:

(1) https://www.cabi.org/isc/datasheet/41354#tosummaryOfInvasiveness

(2) Hartemink AE, 2006. Invasion of Piper aduncum in the shifting cultivation systems of Papua New Guinea., Wageningen, The Netherlands: ISRIC – World Soil Information. 235 pp.

(3) Leps J, Novovotný V, Cízek L, Molem K, Isua B, Boen W, Kutil R, Auga J, Kasbal M, Manumbor M, Hiuk S, 2002. Successful invasion of the neotropical species Piper aduncum in rain forests in Papua New Guinea. Applied Vegetation Science, 5(2):255-262

(4) Lussier, Zachary. 2020. https://neprimateconservancy.org/bornean-slow-loris/

(5) Padmanaba M, Sheil D, 2014. Spread of the invasive alien species Piper aduncum via logging roads in Borneo. Tropical Conservation Science. 7 (1), 35-44. http://tropicalconservationscience.mongabay.com/content/v7/TCS-2014-Vol7(1)_35-44_Padmanaba_and_Sheil.pdf?PDF=2014Vol7(1)_35-44_Padmanaba_and_Sheil

(6) PIER, 2016. Pacific Island Ecosystems at Risk., Honolulu, USA: HEAR, University of Hawaii. http://www.hear.org/pier/index.html

Starr F, Starr K, Loope L, 2003. Piper aduncum – spiked pepper Piperaceae., Haleakala Field Station, Maui, Hawaii, USA: United States Geological Survey-Biological Resources Division. 8 pp. http://www.hear.org/Pier/pdf/pohreports/piper_aduncum.pdf

Tulisan lainnya dari

Devia Ariesta
Bagikan:
PrevPreviousBabe Cabita, Merasa Bersalah Beli dan Pelihara Kukang
NextMeski Lambat, Kukang Bisa Jelajah Hutan Hingga 1 KilometerNext

Tinggalkan pesan

Artikel

Lainnya

4 Jenis Pohon Penghasil Getah Kegemaran Kukang

Topeng Monyet, Penyiksaan Satwa Berkedok Hiburan

Rina Mutia, Ikut Pelestarian Orangutan Sumatera Lewat Riset

Yusuf Alfaza, Neliti Kukang Untuk Bantu Masyarakat Sekitar

Hari Primata Indonesia 2023 : Semua Primata itu Berarti

kukang permukiman

3 Alasan Kenapa Kukang Ditemukan di Permukiman

Stop Kekang Kukang

Kukangku adalah gerakan kampanye dan penyadartahuan untuk pelestarian dan perlindungan kukang di Indonesia

Facebook Twitter Youtube Instagram Envelope
  • Beranda
  • Tentang Kukangku
  • Dinamika Konservasi
  • Kukang Sumatera
  • Kukang Jawa
  • Kukang Kalimantan
  • Penyerahan Sukarela
  • Temuan & Habitat Kukang
  • Lapor Kejahatan Satwa
  • Kisah Kukang
  • Kliping Berita Kukang
  • Video
  • FAQ

Didukung oleh Yayasan IAR Indonesia
Dikembangkan dan didesain oleh Rusmadipraja

© 2014 – 2023 Kukangku

Saya #PenyelamatKukang dan saya peduli terhadap kelestarian kukang di Indonesia.

Hei penyelamat kukang!
Bantu aku untuk tetap lestari di alam.

Close
Kukangku

Visi & Misi

Dinamika Konservasi Kukang

Kukang Indonesia

K. Sumatera

K. Jawa

K. Kalimantan

K. Bangka

K. Sumatera bag. Utara

K. Borneo

K. Kayan

Lapor

Pengembalian & Penyerahan Sukarela

Kejahatan Perburuan & Perdagangan

Temuan Kukang Liar & Habitat Alami

Blog

Catatan Kukangku

Kisah Kukang

Video

Kliping Berita

Edukasi

Penyerahan Sukarela

Penegakan Hukum

Penyelamatan Kukang

Pelepasliaran Kukang

Informasi

Call Center BKSDA

Daftar Satwa Dilindungi

Bantu Kukang

Donasi

Merchandise

Penyelamat Kukang

FAQ

Facebook Twitter Youtube Instagram

Banyak kakak baik telah menyisihkan Rp1.000 untuk berdonasi, dan itu semua sangat berarti bagi para kukang.