Skip to content

Menu

  • MADU

untuk Kukang

Disebut Satwa Berbahaya, Gigitan Kukang Bisa bikin Pingsan

  • Elvyra Aprillia
  • 11 Jun 2021
  • Campaign
kukang sumatera

Dikenal sebagai primata beracun satu-satunya, kukang merupakan satwa yang berbahaya apabila diganggu. Ya, primata dilindungi ini memiliki alat pertahanan diri berupa racun yang dapat membuat lawannya kejang-kejang.

Racun kukang atau lebih tepatnya disebut dengan ‘bisa’, dihasilkan oleh kelenjar yang terdapat di lengan bawah kukang. Kelenjar brakialis atau dalam Bahasa inggris disebut brachial gland ini menghasilkan sekresi minyak yang mengandung bisa. Kelenjar ini berkembang sejak kukang menginjak usia remaja 6 mingguan.

Kukang sendiri dikenal sebagai satwa yang lambat dan tidak agresif. Maka, bisa ini hanya dipakai ketika kukang merasa terancam oleh keberadaan predator atau pengganggu yang berbahaya.

Saat mempertahankan diri, satwa ini akan menyilangkan kedua tangannya di atas kepala. Posisi ini memudahkan kukang untuk menjilat cairan bisa yang keluar dari kelenjar ke dalam mulutnya. Bisa kemudian bercampur dengan air liur dan disebarkan melalui gigitan.

Gigitan ini dapat menyebabkan luka dan borok pada tubuh. Luka akibat gigitan kukang sangat menyakitkan, penyembuhannya lambat, sebabkan pembengkakan, terasa kebas, bernanah, dan meninggalkan bekas luka.

Sedangkan bisa yang tersebar di darah manusia dapat menyebabkan kejang-kejang, demam, alergi, syok anafilaksis, ruam, gatal, penurunan tekanan darah, hingga pingsan. Meski tentu tidak semua orang mengalami reaksi yang sama. Reaksi ini tergantung pada kondisi tubuh orang yang tergigit saat itu.

Baca juga : Mirip Manusia, Induk Kukang juga Bisa Parkir?

Setelah gigitan, pasien menunjukkan pembengkakan yang ekstrim, memburuk dari waktu ke waktu. (Panel A) 33 menit setelah gigitan; (Panel B) 54 menit setelah gigitan; (Panel C) satu jam dan 39 menit setelah gigitan; dan (Panel D) satu minggu setelah gigitan. Foto : G. Madani

Pada tahun 2012, seorang peneliti biologi, George Madani  mengalami alergi, bengkak dan syok anafilaksis setelah tergigit Kukang kayan (Nycticebus kayan) di wilayah pedalaman Malaysia. Kasus manusia tergigit kukang jenis ini merupakan yang pertama kali terjadi.

Ceritanya, Madani tergigit oleh kukang pada bagian jarinya. Hanya dalam waktu 33 menit bagian mukanya mulai membengkak dan berlanjut dengan reaksi-reaksi lainnya. Kondisi kesehatannya membaik setelah dirawat di klinik dan diberikan dosis adrenalin.

Pengalaman Madani digigit kukang ini bisa kamu tonton di seri dokumenter Netflix  "72 Dangerous Animals Asia" episode tiga atau di link berikut (https://www.netflix.com/title/80165437).

Kasus gigitan kukang hingga pingsan juga pernah terjadi di Indonesia. Seperti diberitakan tribunnews, pada tahun 2020 seorang warga Sukabumi dilarikan ke rumah sakit karena muntah-muntah dan pingsan setelah terkena gigitan satwa malam ini. Setelah dirawat oleh medis, beruntung kondisi kesehatan warga ini juga membaik.

Mengejutkannya lagi, meski sempat pingsan karena gigitan oleh kukang, warga ini tak dendam dan malah menyerahkan kukang yang menggigitnya tersebut ke pihak berwenang untuk dilestarikan. Salut!

Banyak masyarakat yang belum tahu bahayanya gigitan kukang. Gigitan kukang yang berbahaya dapat dihindari dengan tidak menganggu dan menyerang kukang. Salah satu caranya tentu dengan melestarikan dan membiarkan kukang hidup bebas di alam, iya ngga?

Referensi:

Loris Venom. http://bioweb.uwlax.edu/bio203/s2013/gustafso_alli/venom.htm

Rode-Margono JE, Nekaris KA. Cabinet of Curiosities: Venom Systems and Their Ecological Function in Mammals, with a Focus on Primates. Toxins 7: 2639-2658, 2015.

Madani, G., and Nekaris, K.A.I. 2014. Anaphylactic shock following the bite of a wild Kayan slow loris (Nycticebus kayan): implications for slow loris conservation. Journal of Venomous Animals and Toxins including Tropical Diseases 20(1): 43

Warga Sukabumi tak Sadarkan Diri Setelah Digigit Kukang, Dokter Jelaskan Bahaya Racun Satwa ini. https://www.tribunnews.com/regional/2020/08/12/warga-sukabumi-tak-sadarkan-diri-setelah-digigit-kukang-dokter-jelaskan-bahaya-racun-satwa-ini

  • Kukang berbahaya, racun kukang

Tulisan lainnya dari

Elvyra Aprillia
Bagikan:
PrevPreviousMirip Manusia, Induk Kukang juga Bisa Parkir?
NextSadarnya Mantan Pemelihara Kukang, Kini Peduli KonservasiNext

Tinggalkan pesan

Artikel

Lainnya

Penguatan Finansial Konservasi Satwa Liar: Investasi untuk Manusia dan Bumi

kukang jawa - Denny Setiawan YIARI

Ini Loh Alasan Kukang Jadi Satwa Dilindungi oleh Negara

Tarsius dan Kukang : Terlihat Mirip tapi Berbeda Rupa

KPH Tabalong Evakuasi Kukang Kalimantan di Permukiman Warga

Hari Primata Indonesia 2024 : Primata Kita Luar Biasa

Langka Sani, Dirikan Alobi Foundation Demi Selamatkan Satwa Liar

Stop Kekang Kukang

Kukangku adalah gerakan kampanye dan penyadartahuan untuk pelestarian dan perlindungan kukang di Indonesia

Facebook Twitter Youtube Instagram Envelope
  • Beranda
  • Tentang Kukangku
  • Dinamika Konservasi
  • Kukang Sumatera
  • Kukang Jawa
  • Kukang Kalimantan
  • Penyerahan Sukarela
  • Temuan & Habitat Kukang
  • Lapor Kejahatan Satwa
  • Kisah Kukang
  • Kliping Berita Kukang
  • Video
  • FAQ

Didukung oleh Yayasan IAR Indonesia
Dikembangkan dan didesain oleh Rusmadipraja

© 2014 – 2025 Kukangku

Saya #PenyelamatKukang dan saya peduli terhadap kelestarian kukang di Indonesia.

Hei penyelamat kukang!
Bantu aku untuk tetap lestari di alam.

Close
Kukangku

Visi & Misi

Dinamika Konservasi Kukang

Kukang Indonesia

K. Sumatera

K. Jawa

K. Kalimantan

K. Bangka

K. Sumatera bag. Utara

K. Borneo

K. Kayan

Lapor

Pengembalian & Penyerahan Sukarela

Kejahatan Perburuan & Perdagangan

Temuan Kukang Liar & Habitat Alami

Blog

Catatan Kukangku

Kisah Kukang

Video

Kliping Berita

Edukasi

Penyerahan Sukarela

Penegakan Hukum

Penyelamatan Kukang

Pelepasliaran Kukang

Informasi

Call Center BKSDA

Daftar Satwa Dilindungi

Bantu Kukang

Donasi

Merchandise

Penyelamat Kukang

FAQ

Facebook Twitter Youtube Instagram

Banyak kakak baik telah menyisihkan Rp1.000 untuk berdonasi, dan itu semua sangat berarti bagi para kukang.