Seekor kukang sumatera dan puluhan satwa liar dilepasliarkan oleh Balai besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau ke kawasan konservasi di Desa Buluh Cina, Kabupaten Kampar, Riau pada Jum’at (04/05) sore.
Kepala BBKSDA Riau, Suharyono mengatakan pelepasliaran satwa liar yang dilakukan bersama Yayasan Cinta satwa Riau dan Tokoh Masyarakat Buluh Cina ini bertujuan untuk mengembalikan satwa liar ke habitatnya. Kegiatan ini sekaligus sebagai peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni 2021.
“Pelepasliaran ini juga merupakan rangkaian kegiatan road to Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) di tahun 2021,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan salah satu kepedulian manusia terhadap alam. Caranya dengan mengembalikan satwa ke habitatnya di alam bebas dimana seharusnya mereka berada.
“Kami sangat optimis, bahwa ke depannya akan lebih banyak masyarakat yang peduli terhadap kelestarian satwa dan lingkungannya dengan adanya kerjasama dan sosialisasi dari berbagai pihak,” kata Suharyono.
Baca juga : Kukang dan Elang Dilepasliarkan di Cagar Alam Maninjau
Adapun 33 ekor satwa liar yang dilepasliarkan diantaranya 1 ekor Kukang (Nycticebus coucang), 1 ekor Burung Tiong mas (Gracula religiosa), 1 ekor Burung Tangkaruli (Dendrocitta cinerascent), 1 ekor Kura kura Kaki Gajah (Manouria emys), 28 ekor Kura kura Ambon (Cuora amboinensis), 1 ekor Labi-labi (Dogania subplana). Satwa-satwa ini sebagian besar berasal dari penyerahan masyarakat, namun ada pula yang berasal dari sitaan kepolisian Ditreskrimsus Polda Riau.
Suharyono menyampaikan ucapan terima kasih atas penyerahan yang dilakukan oleh berbagai pihak. Lebih lanjut, masyarakat dapat melakukan penyerahan dan pengaduan terkait tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi dengan melapor ke Call Center Balai Besar KSDA Riau melalui nomor 0813 7474 2981.