Halo #PenyelamatKukang ! Sudah tahu belum kalau kukang yang mungil ini ternyata kecil-kecil cabe rawit! Walaupun tubuhnya kecil, kukang bisa mengeluarkan racun berbahaya, kita bahas faktanya satu per satu, yuk!
Kukang merupakan satu satunya primata yang memiliki racun
Primata yang lain seperti orangutan, owa, gorila, simpanse, dan primata lainnya tidak ada yang memiliki cara bertahan diri dengan cara mengeluarkan racun seperti kukang, loh!
Memang kalau terkena racun dari kukang bisa berdampak apa ya?
Luka akibat gigitan kukang dapat terasa sangat menyakitkan, dengan masa penyembuhan yang lambat, dapat menyebabkan pembengkakan, hilangnya rasa lokal (rasa kebas), dan bernanah. Pada kasus lain, luka gigitan meninggalkan bekas koreng hitam di atas kulit yang berwarna kehijauan. Pada luka tersebut, nekrosis menyebar dari posisi sentral, diasumsikan sebagai titik bekas gigitan dan masuknya racun.
Reaksi pada manusia bervariasi, mulai dari efek kecil hingga syok anafilaksis (reaksi sistem imun) yang parah, termasuk hipotensi, takikardia (kondisi jantung yang berdetak melebihi 100 kali per menit), sakit punggung, perfusi organ yang buruk, serta penutupan perifer yang bahkan dapat menyebabkan kematian.
Baca juga : Demi Pertahankan Wilayah dan Keluarga, Kukang Tega Serang Sesama
Hal ini pernah terjadi pada seorang peneliti biologi bernama George Madani di tahun 2012. George mengalami alergi, bengkak dan syok anafilaksis setelah tergigit Kukang kayan (Nycticebus kayan) di wilayah pedalaman Malaysia. Kasus manusia tergigit kukang jenis ini merupakan yang pertama kali terjadi.
Racun kukang juga bisa mematikan untuk hewan lainnya, bahkan pada sesama kukang.
Dimana sih memang letak racunnya? Kapan ya mengeluarkannya?
Racun (bisa) pada tubuh kukang tersimpan pada kelenjar brakialis. Brakialis atau Brachialis anticus merupakan sebuah otot di lengan atas yang menggerakkan siku. Bagian kelenjar ini dapat mengeluakan minyak, kukang akan mengoleskan bisa yang berbau menyengat tersebut ke bagian kepala dan leher.
Induk kukang juga akan mengoleskan racun ini untuk anaknya yang akan ditinggal sendirian saat induknya aktif mencari makan di malam hari.
Baca juga : Disebut Satwa Berbahaya, Gigitan Kukang Bisa bikin Pingsan
Selain itu, racun juga tersimpan pada kelenjar air liur submaxillary. Racun tersebut dapat dikeluarkan kukang melalui giginya yang seperti sisir tajam (Needle-like toothcomb), terutama melalui gigi seri dan gigi taring bawahnya.
Racun ini merupakan bentuk pertahanan kukang yang akan dikeluarkan jika ia merasa terancam. Racun ini juga digunakan kukang untuk kompetisi seksual. Ketika kukang terancam, ia akan mempertahankan dirinya dengan posisi mengangkat tangan seperti ini loh #PenyelamatKukang!
Kandungan racunnya memang apa, ya?
Racun kukang dengan istilah ilmiah BGE (Brachial gland exudates) atau eksudat kelenjar brakialis ini mengandung protein kompleks. Protein kompleks ini mirip dengan allergen kucing yang terdapat pada lidah kucing, loh! Pada kucing sendiri, zat ini dapat menimbulkan asma atau efek alergi kucing pada manusia.
Tips menghindari racun kukang
Wah, ternyata kukang berbahaya ya! Tapi tenang, kita pasti tidak akan terkena dampaknya jika kita tidak mengganggu kehidupan kukang jika melihatnya di alam, apalagi memeliharanya! Lebih baik lagi kalau kamu ikut menyebarkan informasi ini! 😊