Dewasa ini, banyak sekali hewan eksotis yang menjadi sahabat manusia di rumah. Siapa sangka bahwa hewan seganas ular dan seliar musang bisa menjadi teman bercengkarama? Namun sayangnya, karena peminatnya tinggi banyak sekali pemburu liar dan penjual nakal yang menangkap satwa liar secara paksa untuk diperdagangkan.
Beberapa komunitas binatang eksotis menyarankan bahkan menegaskan untuk mengadopsi hewan eksotis dari peternak. Karena bila diambil paksa dari alam liar, tentulah akan merusak ekosistem dan binatang tersebut pun bisa menderita stres berkepanjangan dengan kematian sebagai risikonya.
Adalah kukang, hewan eksotis dengan tampilan lucu nan menggemaskan. Terlebih, sang nokturnal ini terlihat sangat jinak. Karenanya, hewan ini mejadi satwa liar yang paling terancam karena perdagangan liar di Indonesia. Banyak masyarakat yang belum teredukasi sehingga tak mengetahui bahwa kukang merupakan satwa yang dilindungi oleh udang-undang.
Tak jarang terlihat binatang yang berjalan lambat ini dijajakan dengan bulu yang sudah diwarnai. Hal tersebut dilakukan untuk membuat kukang terlihat menarik. Sering kali binatang ini harus dipangur giginya agar terkesan jinak dan tak berbahaya.
Menurut survei yang dilakukan Profauna, kukang merupakan satwa liar yang paling banyak diperdagangkan di bumi pertiwi setelah monyet ekor panjang. Dalam skala internasional, si eksotis ini juga sering kali diekspor secara ilegal.
Indonesia sendiri setidaknya memiliki tiga spesies kukang yang terdiri dari genus Nycticebus yaitu, Kukang Jawa, Kukang Sumatera dan Kukang Kalimantan. Beberapa bulan lalu, spesies baru berhasil teridentifikasi di Pulau Borneo. Di antara banyak spesies kukang, Kukang Jawa adalah yang paling terancam populasinya dengan status kritis.
Sumber artikel : bintang.com