April lalu, Pusat Rehabilitasi IAR Indonesia kembali menampung seekor kukang yang diserahkan oleh warga kepada pihak BKSDA Ciamis. Kami menamainya Hima. Tidak seperti kukang-kukang serahan lainnya yang selama ini diserahkan oleh warga, kondisi fisik Hima membuat kami merasa sedih atas luka yang harus dideritanya.
Luka itu tampak membekas pada perut Hima, seakan membelahnya menjadi dua bagian. Informasi dari petugas BKSDA tidak cukup jelas mengenai penyebab luka yang didapat Hima. Namun berdasarkan diagnosa dokter, luka tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh tali yang diikat pada perut Hima dalam jangka waktu lama.
Tali kekang pada perut Hima jelas disengaja agar dia tidak kabur. Meskipun kukang bergerak lambat, namun ia bergerak aktif saat malam hari. Kukang membutuhkan area yang luas untuk mengekspresikan perilakunya. Ikatan tali yang sangat erat menimbulkan luka parah pada kulit perut Hima. Tidak hanya itu saja, berdasarkan hasil rontgen, kondisi tersebut menyebabkan trauma fisik pada otot perut Hima sehingga membuat pinggangnya menyempit.
Dengan kondisi fisik tersebut, organ-organ internal pada perut Hima terdorong dan menumpuk di bagian perut atas. Hal ini jelas membahayakan jika terjadi penyumbatan pada saluran pencernaan.
Derita Hima adalah bukti lain tentang kekejaman pada kukang sebagai objek peliharaan. Alasan cinta dan sayang tidaklah cukup rasional jika pada prakteknya hanyalah suatu bentuk mengekang kebebasan dan menyakiti.
Dua minggu sudah Hima mendapatkan perawatan intensif untuk menyembuhkan luka fisik dan trauma yang didapatnya. Setiap 2 hari sekali perban pada perut Hima diganti dan diberi obat khusus. Hima kini berangsur pulih, namun butuh waktu yang lama bagi Hima untuk 100% sembuh dan siap menjalani kebebasannya kembali di alam. Hima membutuhkan dukungan dan bantuan teman-teman semua.
Terima kasih untuk semua orang baik yang sudah turut berkontribusi menolong para kukang. Dukungan yang teman teman berikan menyalakan harapan bagi kami untuk terus memperjuangkan kelestarian kukang.
Mohon sebarkan pesan ini kepada orang-orang terdekat kita untuk tidak menjadi bagian dari ancaman kepunahan kukang.
#JanganBeliKukang #JanganPeliharaKukang #StopKekangKukang