Jauh dari keluarga dan rumah rasanya tidak diinginkan oleh siapapun. Hal itu juga berlaku bagi Wana dan Tirta, dua individu kukang sumatera yang belum lama ini dirawat di IAR Indonesia pada Maret lalu.
Wana adalah kukang eks peliharaan yang diserahkan langsung oleh pemeliharanya ke pusat rehabilitasi IAR Indonesia, sedangkan Tirta adalah kukang temuan warga Cibinong di sekitar rumahnya yang kemudian diambil dan diserahkan kepada BKSDA Bogor. Kini keduanya sudah aman dalam pengawasan dokter dan perawat satwa IAR Indonesia untuk menjalani rehabilitasi.
Wana dan Tirta tidak tersesat begitu saja hingga ke Jawa. Mereka tidak melakukan migrasi layaknya burung layang-layang. Ada faktor besar yang menyebabkan mereka bisa berada jauh dari habitatnya, yakni perburuan dan perdagangan untuk dijadikan hewan peliharaan.
Pada tahun 2013 silam, modus penyelundupan kukang terbesar pernah terungkap di pelabuhan Merak, Banten. Jumlahnya pun tidak main-main, 238 individu kukang disembunyikan dalam boks-boks buah yang sempit. Berdasarkan pengakuan tersangka, kukang-kukang tersebut dibawa untuk memenuhi pesanan dari seseorang yang selanjutnya akan diperjualbelikan di kota besar seperti Jakarta, Bogor dan Bandung.
(Berita terkait bisa dilihat di sini https://www.youtube.com/watch?v=o2RTzUE7peI)
Penyelundupan kukang dari sumatera ke jawa adalah siksaan buruk yang menyakitkan. Siksaan pada kukang sumatera dimulai ketika kukang diburu dari habitatnya. Kukang hasil buruan mendapatkan perlakuan buruk dengan disimpan berjejalan di kandang yang kotor dan sempit. Perjalanan yang panjang memicu stres dan perkelahian antar kukang hingga mengakibatkan luka. Tidak sampai di situ, kukang akan mendapat perlakuan buruk lagi dengan dipotong gigi taringnya.
Maka tak jarang,
30% kukang mati di dalam perjalanan sebelum tiba di tangan pembeli.
Wana dan Tirta menjadi contoh kecil dari kasus penyelundupan kukang untuk diperjualbelikan ke pemelihara. Disinyalir, banyak kasus penyelundupan kukang yang tidak terungkap. Hal itu didasari dari beberapa serahan yang diterima IAR Indonesia merupakan kukang sumatera.
Membeli dan memelihara kukang bukan berarti menyelamatkan mereka dari tangan tangan jahat. Tindakan tersebut justru bagai pupuk yang menyuburkan para pelaku untuk terus menerus melakukan kejahatannya dan semakin sulit dihentikan. Asa untuk menghentikan kekejaman ini sebenarnya ada, yaitu dengan tidak menjadi bagian dari siklus kejahatan satwa.
Kami bersyukur kepada semua orang baik yang sudah berdonasi untuk kukang. Dukungan dan donasi yang anda berikan adalah bukti bahwa kita tak bisa lagi diperalat oleh orang orang jahat. Kita adalah sumber masalah, namun kita juga adalah solusi dari permasalahan tersebut.