Dulu, 4 Peluru mimis bersarang di sekitar kepala, leher dan lengan bujang. Dari hasil operasi, seluruh peluru telah diangkat dan Bujang saat ini telah masuk masa perawatan.
Nasib sungguh Nasib. Itulah laporan kondisi Bujang, seekor kukang jawa di Pusat rehabilitasi YIARI, yang diselamatkan oleh warga Sinarwangi, Kabupaten Bogor pada akhir Januari 2023. Bujang datang dalam keadaan lemas dan badan yang tertembak peluru mimis dari senapan angin.
Kasus kukang tertembak senapan angin sebenarnya bukan hal baru. Dokter hewan Pusat Rehabilitasi Satwa YIARI, Nur Purba Priambada, yang akrab dipanggil Purbo, mengatakan bahwa kasus ini telah ditemukan sejak beberapa tahun silam.
“Sudah beberapa kali kami di pusat rehabilitasi menangani kasus kukang tertembak senapan angin. Ada yang fatal hingga sebabkan kematian ada juga yang tidak,” ujarnya.
Kejadian yang fatal, lanjutnya, terjadi karena peluru mimis mengenai organ penting dan vital. Namun, apabila peluru hanya mengenai bagian bawah kulit, maka kualitas hidup kukang masih bisa lebih panjang.
“Ada kasus kukang tertembak hingga menembus tulang panggul. Peluru itu bersarang dan melekat di tulangnya. Sayang, nyawa kukang tidak bisa diselamatkan,” kata Purbo.
Menurut Purbo, tim medis akan berusaha mengeluarkan peluru-peluru mimis dari badan kukang yang tertembak. Namun, ada juga peluru yang tidak bisa dikeluarkan karena lokasinya yang sulit serta berisiko tinggi.
Baca juga : Kukang Kesetrum, Topik Nobar Seru di Kebun Seni Bandung
“Karena badan kukang kecil, kadang kita kesulitan mengeluarkan peluru itu. Jadi, dalam beberapa kasus, peluru itu dibiarkan saja,” tuturnya.
Salah satu kasus kukang tertembak lainnya di YIARI adalah Jagger. Kukang ini tertembak di kepala, hingga menyebabkan kerusakan syaraf pengelihatan, dan berujung mengalami kebutaan permanen.
Meskipun bernasib nahas, namun saat ini Jagger dan Bujang masih diberikan kesempatan hidup. Keduanya saat ini berada dalam perawatan tim medis di Pusat rehabilitasi YIARI.
Sayangnya, ada kemungkinanJagger tidak akan bisa merasakan kembali kebebasan berjalan-jalan di habitatnya. Mengingat kondisinya yang cacat.
Masih bisa dilepasliarkan
Meski Bujang dan Jagger berpotensi tidak dapat dilepasliarkan kembali ke alam bebas, namun ternyata banyak korban-korban lain masih bisa dilepasliarkan.
Dari data Divisi Animal Management YIARI, terdapat 20 kukang yang menjadi korban peluru senapan angin sejak tahun 2018 – 2023. Meski, fakta di lapangan tentu saja angkanya jauh lebih besar dari data yang tercatat. Dari seluruh korban ini, sebanyak 70% kukang sudah dilepasliarkan kembali ke habitatnya. Sisanya, mati atau masih direhabilitasi hingga saat ini.
Baca juga : Kejam, Senapan angin Terus Teror Kukang!
Data ini menunjukkan bahwa kukang yang tertembak masih memiliki potensi untuk kembali menjalani hidup. Meski tentu saja dengan adanya perawatan medis yang intensif dan juga perkembangan perilaku serta aktivitas yang membaik.
Meski bisa diselamatkan, namun peluru mimis dari tembakan senapan angin tak dapat dipungkiri mengancam kehidupan kukang. Purbo sempat menjelaskan bahayanya dampak peluru yang bersarang di tubuh kukang. Peluru mimis yang berbahan dasar logam berat dapat menyebabkan intoksikasi atau keracunan pada kukang apabila tidak segera diangkat.
“Ada dugaan peluru yang bersarang dapat meluruh akibat respon tubuh kukang. Jadi ada efek racun dari kadar timah yang ada di peluru itu,” jelas Purbo.
Purbo memandang kasus ini sangat memprihatinkan karena ternyata peredaran senjata senapan angin masih relatif mudah untuk diakses oleh banyak orang. Termasuk juga paparan aktivitas bermain senapan angin di media sosial cukup besar sehingga bisa menjadi motivasi pihak-pihak tertentu untuk meniru.
“Celakanya, penggunaan senapan angin ini sangat sembarangan menyasar satwa apapun, terlepas hanya untuk senang-senang. Bahkan tidak jarang korban aktivitas ini adalah manusia juga. Semoga bisa jadi perhatian serius oleh pemerintah terkait pelarangan penggunaan dan peredarannya,” tutupnya.