Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Satwa International Animal Rescue (IAR) Indonesia Bogor melepasliarkan 10 ekor Kukang di Kawasan Suaka Marga Satwa Gunung Sawal, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (18/2).
Kukang yang dilepas telah menjalani proses karantina dan rehabilitasi, hingga dipastikan bisa kembali beradaptasi di habitat barunya.
Dokter Hewan IAR Indonesia, Nur Purba Priambada menjelaskan, Kukang yang dilepas terdiri dari lima individu jantan dan lima betina. Kesepuluh Kukang merupakan serahan masyarakat ke Badan Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA), serta IAR Indonesia melalui kanal www.kukangku.org.
Menurutnya, butuh waktu sekitar enam bulan hingga satu tahun untuk memulihkam kondisi Kukang serahan. Terlebih, beberapa diantaranya diserahkan dalam kondisi terluka dan memprihatikan.
Seperti yang terjadi pada Puntang, kukang betina serahan masyarakat pada 2016 lalu. Tangan kanan Puntang waktu itu mengalami luka parah seperti terkena jerat. Tim medis terpaksa mengamputasi seluruh jarinya agar infeksi tidak menyebar. Beruntung kondisi Puntang saat itu masih liar dengan formasi gigi yang lengkap sehingga pemulihannya berangsur cepat hingga waktu pelepasliaran.
Kukang lain yang diserahkan dalam kondisi memprihatinkan yakni individu jantan bernama Bidang. Saat diserahkan masyarakat ke BKSDA Ciamis yang kemudian dititiprawatkan di IAR Indonesia, kondisinya lemah karena bagian dada, perut dan tangannya mengalami luka akibat sengatan listrik.
“Semua kukang kini siap menikmati kebebasan di alam, semoga mereka bisa beradaptasi dengan baik layaknya kukang liar dan dapat mengkoreksi secara positif populasi kukang yang semakin berkurang,” harap Purbo.
Kepala Bidang KSDA Wilayah III Ciamis, Himawan Sasongko, menjelaskan bahwa pelepasliaran kukang jawa di kawasan SM Gunung Sawal merupakan salah satu upaya untuk mendukung berlangsungnya proses ekologis di dalam kawasan, serta untuk menjaga dan meningkatkan populasi jenis primata sebagai satwa endemik yang jumlahnya kian minim.
Sejak tahun 2014 sebanyak sekitar 25 kukang hasil rehabilitasi IAR dan serahan warga ke BKSDA Ciamis sudah dilepasliar ke SM. Gunung Sawal.
“SM Gunung Sawal sendiri sudah diketahui merupakan salah satu habitat alami kukang jawa yang penting di wilayah Ciamis, selain juga merupakan kantong habitat macan tutul jawa,” ujarnya.
Himawan menambahkan, bahwa keberadaan kukang di alam berfungsi sebagai penyeimbang ekosistem yaitu menjaga keanekaragaman jenis tumbuhan asli wilayah tersebut. Keberadaan kukang di alam juga membantu proses pengendalian hama bagi wilayah budidaya dan sekitarnya.
Dia berharap, ke depannya SM Gunung Sawal dapat berperan dalam menunjang pendidikan konservasi baik tingkat dasar maupun lanjutan tentang pentingnya mempelajari proses ekologi dan manfaatnya. “Mempelajari ekologi dengan melihat langsung prosesnya di alam menjadi tantangan kami untuk mewujudkan setidaknya untuk wilayah Ciamis dan sekitarnya,” pungkasnya. ‘
Sumber berita : beritasatu.com