Tren beli dan pelihara kukang sempat booming di awal tahun 2000an. Di tahun-tahun ini, perdagangan kukang sangat bebas dan terbuka. Primata malam ini dijajakan di pasar-pasar hewan bahkan di pinggir jalan. Menarik perhatian masyarakat yang saat itu belum pernah melihat satwa bermata besar ini.
Kelucuan kukang ternyata menarik perhatian pelawak terkenal, Babe Cabita. Juara acara Stand Up Comedy tahun 2013 ini sempat membeli dan memelihara kukang di rumahnya selama 5 tahun. Bahkan sempat menyelundupkan kukang ini pakai pesawat terbang! Waduh!
Kukangku kemudian mewawancarai Babe Cabita untuk mendengar cerita lengkap hingga pada akhirnya Babe sadar bahwa kukang itu bukan hewan peliharaan. Wawancara ini dilakukan melalui Zoom pada Kamis (7/4/2022).
Jadi gimana sih awalnya Babe bisa pelihara kukang?
Dulu waktu masih sekolah lah mungkin di tahun 2005 atau 2006, aku main ke Bandung. Disana aku jalan-jalan sama temenku ke Mall Bandung Indah Plaza (BIP). Di depan mall itu di sepanjang jalannya ada yang jualan binatang. Binatangnya unik-unik, dari burung hantu, ular, monyet bahkan binatang-binatang langka juga dijual. Nah, aku kan dari kecil emang suka binatang, jadi suka melihara ayam, di rumah juga banyak kucing. Waktu disana itu aku tertarik sama hewan yang belum pernah aku lihat, hewannya imut, matanya bulet, jalannya pelan dan kaya monyet. Saat itu aku lihat dia di pinggir jalan gitu kaya kasian gitu panas-panas, lalu kutanya lah ke pedagangnya, ‘ini apa pak?’ dan dia bilang namanya koala. Waktu itu aku percaya aja, karena sepintas memang mirip. Sayangnya jaman dulu hape juga masih belum canggih kan, jadi gak bisa langsung search ya.
Karena lucu jadi aku minta izin pegang, ‘boleh, pegang aja,’ gitu kata pedagangnya. Ya sudah kupegang-pegang hewan itu. Wah, lucu sekali aku lihatnya meski di satu sisi kasihan juga aku. Di belakang pedagangnya itu ada kardus, ditunjukkin di dalamnya ternyata ada kukang banyak banget, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Waktu itu aku lihat rata-rata semua giginya berdarah, aku tanya sama pedagangnya, ‘pak ini kenapa kok giginya gini?’ dijawabnya karena lagi sariawan katanya, emang begitu kalau kukang. Nah, ini aku baru tau ke belakang setelah kukang aku meninggal, bahwa ternyata memang kukang itu dicabutin giginya.
Namun saat itu aku gak peduliin, mungkin memang iya sariawan saja. Lalu aku tertarik sama kukang yang gede, ternyata itu indukannya. Terus di pelukannya itu ada anak kukang. Aku tanya sama pedagangnya, ‘ini yang kecil dijual juga?’, dia jawab iya dijual juga . Dia ambil anaknya itu dan dia simpan di tanganku, wah ini lebih lucu lagi. Terus aku tanya, ‘ini kalau beli harus ambil dua?’ tapi dia bilang boleh anaknya aja. Loh kan kasian ya, kataku. Tapi pedagangnya itu bilang, ‘oh engga, ini kaya kucing jadi sudah disapih, memang begini sistemnya udah berapa bulan jadi bisa dibeli,’. Nah karena aku Sukanya yang masih kecil, karena kan biasanya kalau binatang dari kecil dipelihara cenderung lebih jinak daripada yang sudah besar, aku beli lah itu anak kukang. Kalau gak salah harganya 200 atau 300 ribu.
Nah, karena saat itu lagi kondisi jalan-jalan di Bandung, aku lupa kalau aku harus bawa pulang ke Medan. Akhirnya ya aku beranikan bawa ke bandara dengan dimasukkan ke celana dalam. Aku tuh lihat kan, kalau lewat pemeriksaan itu hanya barang-barang metal saja yang bunyi, jadi aku sebisa mungkin lepaskan semua logam, kaya jam tangan dan tali ikat pinggang. Kalau gak bunyi, kan gak diraba-raba dan diperiksa sama petugasnya. Dan bener, saat lewat gak diperiksa. Singkat cerita selamatlah kukang dari bagian pemeriksaan. Waktu di pesawat juga aku keluarin kukang itu, aku sakuin. Sempet juga ketahuan oleh pramugari di pesawat. Mungkin karena dia kasian ngeliat kukangnya dan ngeliat aku, dan mungkin karena kukangnya gak terlihat berbahaya, jadi dia sepakat untuk diam-diam saja. Dia bilang, ‘ya udah simpen ya, ini sebenarnya tidak boleh bawa binatang’ katanya. Aku Cuma bilang, ‘oh iya iya mba maaf ya,’
Saat itu aku masih SMP naik ke SMA waktu liburan. Aku asal beli kukang bener-bener Cuma hobi memelihara, gak tau apa makanannya, mungkin karena lucu saja. Orangtuaku pun sampai marah, kamu ngapain beli-beli kaya gini, kasian kan masih ada ibunya, gitu kata mereka. Tapi aku bilang, ‘kata pedagangnya bisa kok (dipelihara)’. Akhirnya aku cari tau sendiri, kukang kan bentuknya kaya monyet jadi kupikir cenderung makannya buah-buahan, jadi aku kasih lah makan pisang dan apel. Tapi ternyata si kukang ini gak begitu hobi makan pisang, malah dia lebih suka labu jipang! Sampai akhir hayatnya dia makan labu jipang.
Kukangku kukasih nama Ecot, soalnya waktu kecil itu warnanya hitam. Makin lama Ecot makin gede, keluarlah gigi taring panjang. Nah, anggota keluargaku digigit sama dia, aku pun sempat tanganku digigit sampai jebol berdarah banyak. Adikku yang masih kecil umur 3 taunan digigit juga sama dia, orangtuaku, semua di rumah pasti pernah ngalamin digigit. Ecot memang aku lepas di rumah saat malam, kadang dia di bawah kolong besok paginya.
Baca juga : Sadarnya Mantan Pemelihara Kukang, Kini Peduli Konservasi
Ada pengalaman buruk lain gak selama pelihara kukang, selain digigit tadi?
Pengalaman buruk gak ada sih kayanya ya, karena aku melihara Ecot aku tuh bener-bener aku rawat dengan baik. Oh! Tapi Ecot pernah hilang karena adik aku tuh pulang malam, tapi dia lupa tutup pintu. Karena di rumah, kukang itu di dalam kandang hanya siang aja, kalau malam aku lepasin. Jadi mungkin dia keluar rumah waktu itu. Kukangku itu hilang beberapa hari, kita cariin gak ada, sampai akhirnya aku bikin pengumuman di kertas, ‘bagi siapa yang dapat peliharaanku dapat hadiah uang berapa ratus ribu’. Di kertas itu ada fotonya juga dan aku pajang di depan rumah. Itu kertas baru ditempel pagi, siangnya sudah ada yang datang ke rumah bawa kukang di dalam tempat gitu. Dia bilang, ‘Nih anakku yang dapat binatang ini’. Dia juga datang sekalian minta ganti rugi karena anaknya berdarah gara-gara digigit Ecot. Jadi mau dibawa ke dokter, dirawat juga karena sakit. Ya sudah akhirnya kita kasih hadiah dan sekalian bayarin dia ke dokter. Katanya, anaknya itu ngeliat ada kukang, dia pegang, tangan anaknya digigit sampai parah. Karena kan kukang kalau sudah gigit itu susah lepasnya. Pengalaman buruknya mungkin itu sih.
Awalnya Babe Cabita tau gak sih kalau kukang itu satwa dilindungi?
Gak tau sama sekali. Karena dulu aku mikirnya gini, hewan ini dijual di pinggir jalan kan pasti bukan hewan dilindungi. Saat itu juga BIP itu ramenya luar biasa, di deket simpang BIP ada lampu merah dan ada polisinya. Dijualnya bebas dan seterbuka itu, jadi aku pikir oh mungkin ini aman kok. Jadi baru tahu kukang dilindungi itu setelah beberapa tahun aku pelihara, itu pun karena ada temen yang ngasih tahu kalau ini satwa dilindungi. Begitu.
Waktu pertama tahu kalau kalau kukang satwa dilindungi, aku tuh merasa bersalah juga. Ini kukang yang harusnya dilestarikan kok malah dijual. Ada rasa marah dan rasa dibohongin sama pedagangnya. Aku sempet flashback pas aku cari tau tentang kukang, oh ternyata gigi hewan ini emang sering dipatahin sama pedagang, makanya pas aku beli tuh berdarah-darah. Cuma karena terlanjur pelihara, bingung juga. Sempet kepikiran untuk dibalikin ke dinas tapi takut kalau pada akhirnya kukang ini tuh gak dirawat dengan baik. Karena Ecot itu kalau makan pilih-pilih. Jadi aku pikir ya sudahlah aku pelihara aja, meski ada rasa deg-degan juga, takutnya kan bermasalah dengan hukum.
Jadi berapa lama Babe pelihara kukang?
Sekitar 5 tahun aku pelihara. Ecot aku pelihara dari kecil. Aku pelihara di Medan, tapi dia jenisnya beda dengan yang ada di Medan. Aku pernah ketemu orang yang pelihara kukang, nah kukang dia tuh lebih panjang kaya anjing puddle, sementara punyaku tuh lebih gendut dan pendek, ukurannya juga lebih gede. Warna coklatnya pun beda, punyaku lebih tua. Kalau di Medan lebih kekuningan dan lebih muda warnanya.
Menurut Babe, melihara kukang itu menyenangkan gak sih?
Dibilang menyenangkan melihara itu tergantung orangnya ya. Kalau memang dia hobi pelihara binatang, pasti dia seneng lah sama binatang itu. Contohnya kaya Panji, dia kan seneng pelihara kobra. Kobra kan bukan hewan peliharaan dan berbisa, namun karena hatinya suka binatang ya seneng kalau ada binatang di rumah. Cuman menurutku kukang itu bukan hewan yang menyenangkan sih buat diajak main, karena dia kan jalannya aja males. Jadi kalau kita ambil dia diem aja, gak kemana-mana. Sudah gitu waktunya berbeda ya. Kita biasa kalau mau ngajak main dia siang, tapi kalau siang dia cenderung sukanya tidur. Sudah gitu, karena kukangku giginya gak dicabut, jadi selain aku, gak ada orang di rumah yang pegang-pegang dia. Walaupun kita sudah tahu cara megang kukangnya. Karena dia memang suka gigit, dan kalau gigit tuh bener-bener sakit, giginya tuh tajam kaya vampir. Menurutku dia lucu untuk dilihat doang, tapi gak enak untuk dipelihara kaya anjing atau kucing yang ngerti majikannya dan manja gitu. Dulu aku suka bawa-bawa dia jalan-jalan, simpen di pundak, tapi waktu masih kecil ya. Pas udah gede, kelihatan dia tuh hewan liar, karena agresif sekali.
Baca juga : Julitasari, Pelajari Perilaku Kukang Demi Konservasi Satwa
Menurut Babe Cabita, kenapa sih orang-orang pengen pelihara kukang?
Karena lucu, udah itu aja. Kukang itu lucu ya kalau dibandingkan dengan monyet. Monyet tuh bentuk mukanya nyebelin kan, mukanya kaya nantangin, terus nakal gitu loh kesannya. Kalau kukang itu mukanya sendu, gak kelihatan pengen nyerang orang. Makanya banyak orang ketipu, padahal Ketika dipegang langsung gigit.
Sekarang Ecot gimana kabarnya?
Jadi Ecot ini cerita akhirnya kakinya luka, aku gatau kakinya luka gara-gara apa, yang pasti kakinya bengkak. Mungkin karena aku lepas terus entah dia digigit serangga atau mungkin jatuh atau gimana. Setiap dipegang kakinya, dia meringis kesakitan. Akhirnya aku pelihara di dalam kandang, gak aku lepas-lepas. Di kakinya ada luka dan aku inisiatif kasih dia propolis cair. Nah, mungkin karena rishi, dia jilat-jilat propolisnya. Setelah itu aku lihat dia kaya sekarat, dan akhirnya mati. Aku kemudian ambil kesimpulan mungkin dia keracunan propolis, soalnya waktu itu bengkak kakinya tapi dia tetep bisa jalan. Sementara Ketika dikasih propolis dia tiduran lemes, nafasnya sesak gitu. Aku sempet kontak dokter hewan, tapi dokternya pun gatau jenis ecot itu hewan apa, jadi dia hanya kasih obat biar enakan. Aku kasih obat itu pun gak nolong. Mungkin ada sehari dua hari lah dia dalam keadaan lemes, dan pada akhirnya meninggal.
Gimana perasaan Babe setelah ecot mati?
Aku sedih sekali waktu tahu ecot mati. Waktu itu yang kasih obatnya saja bukan aku, soalnya aku orangnya gak tegaan. Pertama kali lihat dia tiduran terus nafasnya udah satu-satu tuh aku nangis dan gak berani liat dia. Jadi selama dia sakit yang ngurusin itu adik aku. Waktu kandangnya di dalam rumah dekat kamar mandi, jadi setiap aku lewat ke kamar mandi aku intip-intip dikit lihat dia. Gak berani lihat dia detail karena sedih sampai nangis. Ketika aku dikasih tau kalau Ecot sudah meninggal, lemes aku, aku lihat terakhir mukanya lucu lagi merem lemes gitu, ya sudah akhirnya aku peluk dan kemudian aku kubur.
Ada gak kepikiran untuk pelihara kukang lagi?
Oh ngga sama sekali. Saat aku pelihara Ecot aku cari tau sebener-benernya ini tuh binatang apa, jenisnya dan segala macem. Ternyata ini dilindungi. Aku juga nemuin Instagram Kukangku dan udah lama aku follow. Disana kan diinformasikan kalau kukang itu bukan hewan peliharaan.
Ada harapan untuk pelestarian kukang di masa depan?
Mudah-mudahan Gerakan kaya Instagram Kukangku lebih gede lagi gaungnya, terus di support juga oleh pemerintah. Sehingga kampanyenya bisa nyampe ke masyarakat sehingga mereka bisa semakin tahu kalau ternyata kukang itu bukan hewan peliharaan. Karena menurutku, memang ketidaktahuan yang membuat kita memelihara kukang. Gitu.
Ada yang mau disampaikan Babe Cabita sama pemelihara kukang yang sekarang masih pelihara?
Janganlah pelihara kukang! Kukang itu bukan hewan peliharaan. Kasian. Kalau kalian lihatnya itu lucu, iya aku ngerti, kukang itu memang lucu dan menggemaskan. Namun, dibalik wajah lucunya itu sebenernya dia tersiksa karena habitatnya dia di hutan, habitatnya bukan di rumah. Udah gitu makanannya juga pasti tidak seperti yang dia butuhkan, yang kalian kasih yang kalian tau aja, kasian dia tuh sebenernya, memang mukanya lucu dan sedih, tapi sebenernya emang sedih beneran karena kalian pelihara.
Kalau kalian memang cinta dan sayang dengan hewan itu, ya caranya adalah dengan melepasnya dan membiarkannya dia hidup di alam bebas. Beda dengan hewan-hewan peliharaan lain seperti kucing yang memang dia nyaman tinggal dengan majikannya, nyaman dengan makanannya, kucing sudah ada makanannya, sudah ada penelitiannya, makanannya sehat minumannya sehat, tidurnya juga suka. Beda. Kukang itu gak seperti itu. Jadi kalau kalian cinta dan sayang dengan kukang, ya biarkan kukang itu hidup di alam bebas dan jangan pernah beli kukang! gitu.