Awalnya, seekor kukang ditemukan berada di daerah permukiman warga Sukabumi, Jawa Barat. Kukang tersebut dalam kondisi sakit dan jari yang terluka. Warga berinisiatif langsung membawa kukang ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bogor untuk ditindaklanjuti.
Petugas BKSDA Bidang Bogor menerima kukang serahan itu dan langsung menitiprawatkan kepada Yayasan IAR Indonesia untuk diberikan perawatan pada Senin (7/8/2023).
Setelah sampai di Yayasan IAR Indonesia, kukang yang diberi nama “Jahe” kemudian ditempatkan dalam kandang rehabilitasi untuk diperiksa oleh tim medis.
Esok harinya (8/08), Jahe diperiksa oleh dokter hewan dari Yayasan IAR Indonesia. Dari hasil pemeriksaan fisik, Jahe merupakan kukang jawa (Nycticebus javanicus), berjenis kelamin betina dengan berat badan 600 gram dan body condition score atau nilai kondisi tubuh 2 dari 5. Dengan kata lain, Jahe termasuk ke dalam kategori kurus.
Selain itu, diperkirakan umur Jahe masih muda. Terdapat luka terbuka di jari tangan kirinya hingga menunjukkan sebagian tulangnya. Hasil pemeriksaan pun memperlihatkan gigi taring atas kanan patah sedikit, namun kondisinya masih bagus karena pulpa atau bagian dalam gigi tidak terekspos setelah di x-ray.
Baca juga : Kobong, Diamputasi karena Sengatan Listrik
Dokter hewan dan paramedis melakukan pemeriksaan dan perawatan pada luka terbuka Jahe. Karena sel-sel di jari tangan jahe sudah mati dan tidak dibisa difungsikan kembali, dokter hewan memutuskan untuk mengamputasinya. Amputasi dilakukan agar jari Jahe tidak mengalami pembusukan. Selain itu, Jahe diberikan perawatan suportif seperti antibiotik, antiinflamasi, analgesik, dan nutrisi tambahan.
Saat ini, kondisi Jahe sudah membaik ditandai dengan naiknya berat badan Jahe menjadi 700 gram dan Jahe masih diberikan perawatan khusus oleh tim medis dan perawat satwa.
Kamu bisa bantu dukung perawatan Jahe di pusat rehabilitasi dengan memberikan donasi melalui website kitabisa.com/kukang. Donasimu akan sangat berarti untuk Jahe 🙂