Mengenal kukang indonesia? Apa sih kukang itu? Apa saja jenis kukang di indonesia? Kenapa upaya pelestarian kukang harus gencar dipublikasikan?
Nah, sebagai pengetahuan nih, kukang adalah salah satu jenis satwa liar dilindungi yang termasuk ke dalam ordo primata. Peranan satwa liar termasuk kukang di alam, sangatlah penting bagi keseimbangan ekosistem dan upaya pelestarian hutan.
Tercatat hanya ada 5 jenis kukang yang masih dapat ditemukan di dunia, yaitu Nycticebus bengalensis, Nycticebus pygmaeus, Nycticebus coucang, Nycticebus menagensis dan Nycticebus javanicus. Tau apa yang lebih spesial? Dari 5 jenis kukang di seluruh dunia tersebut, 3 jenis di antaranya hidup di Indonesia!
Mereka adalah N. coucang (Kukang Sumatera), N. menagensis (Kukang Kalimantan) dan N. javanicus (Kukang Jawa). Kita patut merasa bangga bukan? Bangga akan kekayaan alam khususnya fauna yang ada di Indonesia.
Kukang termasuk golongan primata primitif nokturnal, yaitu jenis hewan yang lebih banyak beraktivitas pada malam hari dan lelap tertidur di siang hari. Primata primitif sendiri berarti kukang memiliki ciri khas yang sedikit berbeda dari primata kebanyakan. Beberapa diantaranya adalah hidungnya yang basah dan indera penglihatannya yang berfungsi baik di tempat gelap. Aktivitas harian kukang juga banyak dihabiskan di atas pohon atau yang disebut dengan satwa arboreal. Kukang juga hidup soliter dan penyendiri.
Umumnya warna rambut di tubuh kukang adalah campuran antara warna putih dan cokelat. Bagian lingkar mata berwarna cokelat gelap. Mata kukang berbentuk bulat sempurna berwarna cokelat muda keemasan hingga coklat gelap. Karena perpaduan bentuk dan warna yang indah itu, kukang disebut Si Mata Bulan Penjaga Hutan. Kukang juga dikenal dengan nama Slow Loris karena gerakannya yang lamban dalam beraktivitas. Aktivitas kukang biasanya dimulai pukul 6 sore hingga 5 pagi. Setelahnya, kukang akan mencari tempat nyaman untuk tidur. Kukang akan mencari tempat tidur di atas pohon berdaun rimbun dan cukup gelap yang terlindung dari sinar matahari.
Dari sekian banyak keunikan pada kukang, ternyata kukang juga punya alat perlindungan diri agar terhindar dari predator, lho. Kukang memiliki barisan gigi yang tajam dan berbisa. Kukang adalah satu-satunya primata di dunia yang memiliki bisa. Bisa kukang cukup berbahaya bagi manusia. Apabila tergigit oleh kukang, manusia bisa mengalami infeksi serius, demam tinggi dan reaksi anafilaksis. Bisa berbahaya pada kukang tersembunyi di bagian ketiaknya. Pada saat kukang melakukan grooming atau membersihkan diri, kukang akan menjilati tubuhnya sehingga bisa dari ketiaknya akan menempel di lidah. Hal tersebut lah yang bisa menginfeksi manusia atau predator kukang lainnya seperti ular, orangutan dan elang.
Kukang adalah hewan omnivora atau pemakan segala. Kukang biasa memakan tumbuhan maupun hewan yang ukurannya lebih kecil dari tubuhnya, misalnya serangga. Selain itu, kukang suka memakan getah pohon dan pucuk bunga. Meskipun dikenal dengan gerakannya yang lamban, tetapi untuk mencari dan mendapatkan makanan, kukang bisa berjalan menempuh jarak hingga 8 kilometer dalam satu malam. Luar biasa bukan?
Melihat ciri, perilaku dan kebiasaan hidupnya, tentu kukang sangat tidak tepat untuk dipelihara dan dirawat di rumah manusia. Meskipun kita menganggap telah memberikan perawatan yang terbaik terhadap spesies kukang, hal tersebut tidak menjamin kukang akan merasa nyaman dan tenang saat hidup berdampingan dengan manusia dalam satu ruang yang bukan habitat alami si kukang. Menyayangi tidak berarti harus memiliki. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mempertahankan spesies kukang di alam. Salah satu langkah kecilnya adalah dengan membiarkan kukang hidup bebas di habitat alaminya.
Kukang Indonesia
Kukang yang hidup di Indonesia, tersebar di pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan yang memang terkenal sebagai pulau-pulau yang memiliki beberapa satwa endemik nan eksotis yang banyak mendapat perhatian dari seluruh lapisan masyarakat di dunia. Tidak perlu menelisik lebih jauh ke masyarakat dunia deh, masyarakat pribumi Indonesia pun bila sudah mengenal yang namanya kukang, kebanyakan dari mereka akan memiliki keinginan untuk memelihara dan merawat kukang. Memang, siapapun yang melihat wajah imut dan menggemaskan si Mata Bulan Penjaga Hutan ini, hatinya akan tergelitik dan muncul rasa ingin memiliki si kukang yang dilindungi.
Mereka yang punya rasa ingin memiliki kukang tersebut kebanyakan tidak tahu mengenai dampak negatif dari kepemilikan satwa liar ini. Meskipun tahu, mereka seolah menutup mata dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kukang. Dengan mengatasnamakan niat untuk ikut menjaga dan melindungi kukang dari predator, manusia mulai memelihara dan mengekang kehidupan kukang. Karena permintaan yang tinggi, maka perburuan terhadap kukang pun ikut meningkat. Dengan meningkatnya perburuan, jumlah spesies kukang di alam kini semakin memprihatinkan. Sungguh menjadi sebuah efek domino yang sangat merugikan bagi kehidupan spesies kukang di alam.
Sebelum kukang jatuh ke tangan pemelihara, terlebih dahulu gigi kukang dipotong baik oleh pemburu ataupun penjual. Dengan begitu, kukang dirasa cukup aman untuk dipelihara karena sudah tidak lagi memiliki bisa. Padahal dengan memotong gigi kukang secara asal tersebut, kukang akan mudah terinfeksi dan menderita karena akan kesulitan untuk makan. Sehingga tidak jarang pemotongan gigi kukang justru menyebabkan kukang mengalami kematian bahkan sebelum sampai ke tangan pemeliharanya.
Dengan melihat dampak yang ditimbulkan bagi kukang akibat pemeliharaan oleh manusia, maka tidaklah pantas menyebut memelihara sama dengan menyelamatkan spesies kukang. Memelihara justru menyiksa dan ikut mendukung perburuan liar oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Sudah seharusnya kita sebagai masyarakat Indonesia yang memiliki kekayaan alam lebih dari negara lainnya menghargai keberadaan satwa-satwa liar dengan tidak membeli dan tidak memelihara satwa dilindungi.
Yuk jaga kukang indonesia supaya tidak punah. #SaveKukang #StopKekangKukang