Konservasi satwa liar khususnya kukang tak lepas dari perjuangan orang-orang yang bekerja untuk upaya pelestarian satwa dilindungi ini. Seperti yang dilakukan oleh Julitasari, seorang koordinator pengelola satwa di Pusat Rehabilitasi Yayasan IAR Indonesia, Bogor, Jawa Barat.
Julitasari atau yang akrab dipanggil Yuli ini bekerja di divisi Animal Management untuk pengolahan data perilaku satwa, seperti kukang dan macaca (monyet). Wanita berumur 41 tahun ini mengambil data observasi perilaku kukang di kandang rehabilitasi. Data tersebut dikumpulkan dan dianalisa sebagai data penunjang bagi tim medis, baik untuk kondisi kesehatan maupun sebagai data kandidat rilis atau pelepasliaran.
Untuk mengetahui lebih detail kegiatan #penyelamatkukang dalam melestarikan kukang, Kukangku mewawancarai Julitasari secara langsung pada Kamis (17/03/2022).
Apa yang membuat anda tertarik untuk terjun ke bidang konservasi?
Saya sebenarnya tidak pernah menyangka akan bekerja di bidang konservasi. Sebelumnya, saya bekerja di minimarket sebagai penjaga mainan anak-anak. Tak sengaja bertemu dengan tim dari NGO konservasi satwa liar, yang memang kantornya sebelahan dengan minimarket tempat saya kerja. Karena dekat, salah satu staf mengajak saya bekerja di pusat rehabilitasi. Jujur, saya masuk pertama kali karena gajinya lebih besar dari tempat awal saya bekerja. Tapi, setelah saya masuk, saya sangat menekuni pekerjaan saya. Awalnya, saya bekerja sebagai perawat satwa (keeper) dan saya satu-satunya keeper perempuan! Saya bekerja bersihkan kandang, memberi makan satwa-satwa. Semakin lama, karena kepedulian saya pada satwa-satwa di kandang rehabilitasi, saya berinisiatif untuk mendata perilaku mereka agar mereka lebih sejahtera. Pertamanya belum bisa, namun saya terus belajar, ikut pelatihan, tanya sana sini. Ternyata usaha saya gak sia-sia, karena sekarang saya bisa dibilang sudah bisa mengerjakan semuanya.
Baca juga : Peduli Kukang Lewat Upaya Konservasi Digital
Bisa ceritakan apa yang dilakukan oleh anda di Lembaga konservasi?
Saya mengambil data observasi kukang dan kemudian dianalisa untuk kesejahteraan satwa di pusat rehabilitasi. Data yang diambil yaitu aktivitas makan, jenis pakan, data perilaku harian, data kandidat rilis, dan data kukang tua. Tujuannya untuk mengetahui perilaku serta kondisi satwanya selama direhabilitasi, apakah sudah siap dirilis atau belum, apakah aktif atau tidak, apakah abnormalnya tinggi atau tidak. Abnormal sendiri merupakan perilaku tidak lazim pada kukang, misalnya jalan mondar mandir, atau menyakiti diri sendiri seperti menggigit tangan dan kaki. Perilaku ini menjurus pada kondisi stress, biasanya ditemukan pada kukang yang baru masuk atau bekas peliharaan.
Data tidak diambil sendiri oleh saya, tetapi juga dibantu oleh teman-teman keeper di kandang. Data diambil setiap hari saat malam hari, karena kukang kan aktifnya jam-jam itu ya. Keeper akan mengambil data perilaku saat jam makan, yaitu jam 7 dan jam 11 malam. Observasi harian dilakukan selama 30 menit untuk setiap individu kukang.
Waktu yang diperlukan untuk pengambilan data bervariasi. Minimal 25 jam pengambilan data untuk satu kukang, kadang lebih. Kalau kandidat rilis apalagi kukang yang lama (di kandang), bisa sampai 50 jam. Kukang paling baru (baru masuk) minimal 10 jam untuk observasinya. Metodenya yang digunakan continuous, jadi misalkan 3 jam ngambil data sudah mencukupi, karena mengambil datanya per kejadian.
Dahulu, pengambilan data dilakukan secara manual. Namun, sekarang sudah ada aplikasi ZooMonitor yang khusus digunakan untuk mengambil data perilaku satwa. Jadi, sekarang pengambilan data sudah lebih mudah, tinggal pencet-pencet saja. Misalnya, data perilaku makannya, travel kukang yaitu kemana mereka bergerak, perilaku sosial seperti grooming dengan temannya, kawin, bermain, mencari makan, atau inaktif tinggal dimasukkan saja ke aplikasinya.
Data yang sudah terkumpul lalu saya analisa menggunakan software SPSS atau Excel. Hasilnya kemudian diberikan ke tim medis. Dari data itu akan terlihat kondisi setiap bulannya, baik dari keaktifan maupun dari kesehatannya.
Nah, kalau misalnya ada kukang yang perilakunya abnormal, maka akan diberikan enrichment oleh keeper. Enrichment atau pengkayaan kandang itu diberikan pada kukang untuk mengurangi perilaku abnormalnya kukang. Bentuknya itu misalnya diberikan makanan khusus, atau pengkayaan kandang seperti hutan buatan atau rumah untuk membantu kukang di dalam kandang. Andaikan kukangnya sendirian, biasanya diberikan teman kukang lain, agar bisa bersosialisasi. Ada kalender enrichment yang diberikan setiap harinya.
Biasanya yang perilaku abnormalnya tinggi, perilaku ini sulit dihilangkan bahkan sampai kukangnya dilepasliarkan. Tapi kita upayakan perilaku ini berkurang, rata-rata dibawah 10% abnormalnya untuk kandidat kukang yang akan dilepasliarkan.
Nah kalau kukangnya sudah siap nanti akan dilepasliarkan ke habitatnya oleh tim Resiliensi Habitat. Namun, tentu saja harus sudah dicek kesehatannya oleh tim medis dan sudah dinyatakan siap dilepasliarkan.
Baca juga : Sadarnya Mantan Pemelihara Kukang, Kini Peduli Konservasi
Kesan selama kerja di Lembaga konservasi?
Kesannya luar biasa sekali dapat bekerja disini. Mereka sangat peduli pada satwa dan orangnya juga. Seperti saya yang awalnya tidak bisa apa-apa disini, jujur ya, mengoperasikan komputer saja tidak bisa. Namun saat ini saya sudah bisa mengerjakan apa saja. Mereka memberikan kesempatan yang besar untuk karyawannya untuk terus belajar.
Saya juga sangat banga sekali dapat berkontribusi besar di konservasi kukang. Saya sangat senang bekerja dengan satwa dibandingkan dengan manusia. Sudah seperti memiliki ikatan batin dengan mereka, satwa-satwa yang saya bantu rawat dengan tulus.
Apa pesan anda untuk masyarakat terkait konservasi kukang?
Jangan pelihara kukang, jangan ambil kukang dari alam, biarkan saja kukang hidup di alam. Karena kalau sudah diambil dari alam itu, rehabilitasinya itu susah apalagi kukang yang giginya dicabutin, lambat dan susah. Kasian kalau sampai tidak bisa dirilis kembali ke alam bebas. Karena memulihkannya itu gak sebentar, jadinya harus ngembaliin ke perilaku alaminya lama. Jadi kalau lihat kukang dibiarkan saja di habitatnya. Stop kekang kukang!
—
Artikel profil #penyelamatkukang dibuat agar dapat menginspirasi masyarakat untuk ikut mendukung pelestarian kukang ataupun satwa liar di Indonesia. Mari bersama kita jaga habitat dan keberadaan satwa liar di alam bebas!