Bulan lalu, sempat ramai sebuah kiriman video di media sosial yang memperlihatkan seekor satwa kecil bermata besar sedang bergantung di batang pohon. Dalam judulnya disebutkan bahwa satwa tersebut bernama kukang api. Usut punya usut, satwa itu bukan kukang, tapi seekor tarsius. Ternyata belum banyak masyarakat yang bisa membedakan antara kukang dan tarsius.
Perawakan kukang dan tarsius memang sekilas mirip dengan matanya yang besar dan muka yang bulat. Meski keduanya berasal dari ordo primata, namun kedua satwa ini merupakan jenis yang berbeda. Apa saja sih perbedaannya?
1. Kukang
Kukang atau dikenal juga dengan slow loris merupakan primata dari genus Nycticebus dan Xanthonycticebus. Satwa dengan mata yang besar, dan motif yang khas pada mukanya ini dapat ditemukan di Filipina, Malaysia dan Indonesia tepatnya di Pulau Jawa, Sumatra dan Kalimantan. Secara bentuk tubuh, kukang berwajah bulat, bertubuh kecil dan tidak memiliki ekor. Ukuran kukang cukup kecil, dengan panjang tubuh berkisar antara 20–38 cm dan berat tubuh 300-750 gram. Primata ini memiliki warna rambut bermacam-macam tergantung jenisnya, namun warna yang umum ditemukan yaitu kecoklatan, putih hingga kemerahan.
Terdapat 9 jenis kukang di seluruh dunia, 7 di antaranya ditemukan di Indonesia. Mereka hidup di hutan tropis, namun dengan banyaknya perubahan lahan hutan, banyak juga kukang yang ditemukan di perkebunan dan permukiman warga yang berseberangan dengan hutan.
Tidak seperti primata pada umumnya, kukang lebih aktif beraktivitas di malam hari atau nokturnal. Kukang juga merupakan satwa arboreal yang lebih banyak menghabiskan waktunya di atas pohon. Kukang memanjat dan bergerak di ranting-ranting pohon dengan gerakan yang lambat, namun mereka nyaris tidak pernah jatuh loh. Hal ini dikarenakan kukang memiliki pembuluh retia mirabilia yang mengalirkan darah ke bagian kaki kukang. Hal ini membuat kukang tidak akan merasa pegal atau kesemutan selama berjam-jam saat memanjat pohon.
Baca juga : Berbeda jenis, Inilah Perbedaan Kukang, Kungkang dan Kuskus
2. Tarsius
Tarsius atau dikenal juga dengan krabuku merupakan primata dari genus Tarsius dan Cephalopachus. Satwa dengan mata besar dan tubuh yang kecil ini dapat ditemukan di Filipina, Sulawesi dan Kepulauan Bangka Belitung. Ukuran tubuh tarsius lebih mungil dibandingkan dengan ukuran tubuh kukang. Perbedaan yang mencolok, tarsius memiliki ekor cukup panjang, sementara tidak dengan kukang. Tarsius juga memiliki telinga yang lebih besar dibandingkan ukuran kepalanya. Telinga ini berfungsi untuk mendeteksi gerakan serangga yang tidak terlihat.
Menurut tulisan dari “Mengenal lebih dekat satwa langka Indonesia dan memahami pelestariannya” oleh T. Atmoko, & H. Gunawan, disebutkan bahwa satwa ini memiliki ukuran tubuh sekitar 11 – 12 cm atau seukuran genggaman tangan dengan bobot antara 100 – 120 gr. Dengan ukurannya tersebut, tarsius disebut sebagai primata terkecil di Indonesia.
Meskipun kecil, namun tarsius memiliki kemampuan melompat jauh dari satu pohon ke pohon lainnya. Kaki dan tangannya yang ramping dan panjang membuat tarsius mampu melompat sejauh 7 – 10 meter.
Terdapat 13 jenis tarsius yang tersebar di Indonesia. Mereka hidup di hutan tropis namun kadang juga ditemukan di kebun-kebun warga. Sama seperti kukang, tarsius juga merupakan satwa nokturnal. Mereka melakukan aktivitasnya, seperti mencari makan, bersosialisasi dan menjelajah di malam hari.
Nah itu tuh perbedaan dari satwa tarsius dan kukang. Jadi gimana, sudah bisa bedainnya?