Skip to content

Menu

  • MADU

untuk Kukang

Ucil

Kukang obesitas korban komunitas

  • 24 Feb 2019,
  • Kukang Sumatera

Ucil si Kukang Sumatera adalah kukang eks peliharaan yang diserahkan oleh si pemelihara setelah pihak Gakkum LHK memberikan teguran dan tindakan kepada anggota komunitas pemelihara kukang pada tahun 2016 lalu.

Ucil yang waktu itu diserahkan bersama induknya memang kondisinya baik baik saja. Tapi jika dibandingkan dengan kondisi kukang sumatera pada umumnya, ternyata Ucil memiliki bobot yang jauh dari standar ideal.

Menurut pengakuan si pemelihara yang menyerahkan, Ucil lahir pada saat memelihara induknya. Si induk sudah dalam kondisi bunting pada saat dibeli. Karena lahir dalam pemeliharaan, Ucil cenderung di manja baik dari segi perlakuan maupun pola makan.

Meski tumbuh bersama induknya, asupan nutrisi Ucil sangat berlebihan. Secara fisik, tubuh Ucil terlihat lebih besar dibanding induknya.

Setelah dititiprawat di pusat rehab IAR Indonesia, akhirnya Ucil menjalani program diet. Dalam satu tahun Ucil mengalami penyesuaian berat tubuh. Asupan nutrisi Ucil disesuaikan dengan kebutuhannya, sehingga perlahan berat badannya sesuai dengan standar berat kukang sumatera pada umumnya.

Program diet Ucil akhirnya membuahkan keberhasilan lainnya. Berdasarkan hasil evaluasi kesehatan dan perilaku, Ucil masuk sebagai kandidat pelepasliaran tahun ini. Dalam hitungan hari, Ucil bersama belasan kukang sumatera lainnya akan mendapatkan kebebasannya di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung.

Sayangnya, kabar baik ini tidak diiringi induk Ucil. Kondisi giginya yang tanggal oleh pedagang menjadi alasan utama ia tak mendapatkan kesempatan yang sama. Sisa sisa patahan gigi yang membusuk, membuatnya kehilangan beberapa baris gigi yang terpaksa dioperasi.

Kondisi cacat fisik tersebut membuat induk Ucil harus dirawat selamanya di pusat rehabilitasi, atau jika memungkinkan ditempatkan di suaka khusus kukang sumatera.

Mengantar Ucil dan belasan kukang sumatera pulang ke habitatnya adalah hal yang menyenangkan. Akan tetapi menjaga dan melindungi para kukang untuk tetap lestari di habitatnya adalah kebahagiaan yang seharusnya setiap kukang dapatkan.

Selamat jalan Ucil. Selamat bertualang di habitat baru. Semoga kelak kamu mendapatkan jodoh dan beranakpinak di alam bebas.

Bantu Ucil
Bagikan:
PrevPrevious16 Kukang Sumatera
NextHabitat BaruNext

Tinggalkan pesan

Kisah Kukang

Lainnya

Kobong

Diamputasi karena Sengatan Listrik

Utha

Kepala Terluka hingga Mata Kanan Buta

Gipo

Diselundupkan ke Jawa dengan Gigi Ompong

Egi

Si Bayi Kukang Tak berinduk

Butros

Selamanya direhabilitasi

Suga

Help Suga, Save Suga

Jagger

Buta Karena Senapan Angin

Hajla

Kukang dengan tiga butir peluru

Stop Kekang Kukang

Kukangku adalah gerakan kampanye dan penyadartahuan untuk pelestarian dan perlindungan kukang di Indonesia

Facebook Twitter Youtube Instagram Envelope
  • Beranda
  • Tentang Kukangku
  • Dinamika Konservasi
  • Kukang Sumatera
  • Kukang Jawa
  • Kukang Kalimantan
  • Penyerahan Sukarela
  • Temuan & Habitat Kukang
  • Lapor Kejahatan Satwa
  • Kisah Kukang
  • Kliping Berita Kukang
  • Video
  • FAQ

Didukung oleh Yayasan IAR Indonesia
Dikembangkan dan didesain oleh Rusmadipraja

© 2014 – 2023 Kukangku

Saya #PenyelamatKukang dan saya peduli terhadap kelestarian kukang di Indonesia.

Hei penyelamat kukang!
Bantu aku untuk tetap lestari di alam.

Close
Kukangku

Visi & Misi

Dinamika Konservasi Kukang

Kukang Indonesia

K. Sumatera

K. Jawa

K. Kalimantan

K. Bangka

K. Sumatera bag. Utara

K. Borneo

K. Kayan

Lapor

Pengembalian & Penyerahan Sukarela

Kejahatan Perburuan & Perdagangan

Temuan Kukang Liar & Habitat Alami

Blog

Catatan Kukangku

Kisah Kukang

Video

Kliping Berita

Edukasi

Penyerahan Sukarela

Penegakan Hukum

Penyelamatan Kukang

Pelepasliaran Kukang

Informasi

Call Center BKSDA

Daftar Satwa Dilindungi

Bantu Kukang

Donasi

Merchandise

Penyelamat Kukang

FAQ

Facebook Twitter Youtube Instagram

Banyak kakak baik telah menyisihkan Rp1.000 untuk berdonasi, dan itu semua sangat berarti bagi para kukang.